Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia meraup pendapatan premi bruto sebesar Rp 45,204 miliar pada kuartal ketiga tahun ini atau tumbuh 74% jika dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan keterangan resmi di situs perseroan, premi bruto pada kuartal ketiga tahun lalu hanya sebesar Rp 25,974 miliar. Harap maklum, Tokio Marine Life sendiri baru berusia dua tahun, sejak mengakuisisi PT MAA Life Assurance pada tahun 2012 silam.
Tak heran, meski preminya bertumbuh pesat, perseroan belum membukukan laba. Sampai September 2014, perseroan masih merugi Rp 118,996 miliar. Kerugian ini untuk mengongkosi beban usaha dan investasi seperti pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia, termasuk cadangan premi dan klaim seiring dengan peningkatan aktivitas usaha.
Adapun, jumlah beban perseroan membengkak 140%, yaitu dari Rp 81,991 miliar menjadi Rp 197,288 miliar. Sementara, jumlah pendapatannya melesat 173% menjadi Rp 82,768 miliar. Hasil investasi berkontribusi besar terhadap jumlah pendapatan perseroan dengan pertumbuhan 675%.
Tokio Marine Life merupakan perusahaan asuransi jiwa anak usaha Tokio Marine Group, kelompok perusahaan asuransi jiwa tertua di Jepang.
Sebelumnya, David J Beynon, Direktur Utama Tokio Marine Life mengatakan, pihaknya menargetkan mengantongi premi bruto sebesar Rp 200 miliar hingga akhir tahun nanti. “Situasi ekonomi mungkin akan sedikit mengalami perlambatan, tetapi kami optimistis untuk meraih yang terbaik,” terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News