kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kucuran kredit korporasi mengalir deras


Sabtu, 03 Mei 2014 / 08:00 WIB
Kucuran kredit korporasi mengalir deras
ILUSTRASI. Penumpang mengisi kursi di gerbong kereta Argo Parahyangan tujuan Jakarta di Stasiun Bandung, Jalan Kebon Kawung, Kota bandung


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Di luar dugaan, penyaluran kredit bank ke korporasi meningkat di kuartal I-2014. Padahal semula, para bankir pesimistis terhadap kinerja kredit korporasi. Asumsi awal para bankir, para pelaku usaha bersikap wait and see sebelum pemilu.

Makanya, perbankan hanya berharap kredit korporasi tumbuh single digit. Di kuartal I tahun ini, perlahan kredit korporasi mulai bangkit. Padahal, kredit korporasi mengalami pelambatan sepanjang tahun 2013 akibat gejolak perekonomian serta fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar.

Sebagai gambaran, pertumbuhan kredit korporasi kurang dari 10% di akhir tahun lalu. Tahun ini, permintaan dari sektor infrastruktur dan consumer goods menopang kinerja kredit korporasi.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya.

Kredit korporasi non-BUMN BRI tumbuh 16% menjadi Rp 45,89 triliun per Maret 2014. Sedangkan kredit korporasi BUMN tumbuh sekitar 20% menjadi senilai Rp 69,35 triliun.

Asmawi Syam, Direktur Bisnis dan Kelembagaan BRI, mengatakan, permintaan kredit infrastruktur deras di awal tahun. "Kuartal II tahun ini akan terus naik karena adanya permintaan lagi," kata Asmawi, kepada KONTAN.

Pada kuartal II ini, BRI berencana mengucurkan kredit sindikasi infrastruktur senilai Rp 6 triliun. Dalam kredit itu, BRI mengambil porsi 25%. BRI juga akan membiayai kredit perkebunan dan agribisnis senilai Rp 500 miliar.

Terus tumbuh

Asmawi memproyeksikan, kredit korporasi tumbuh 15%-16% hingga akhir tahun. Tahun lalu, kredit korporasi BRI hanya tumbuh sekitar 6,5%. Demi memoles kinerja, BRI membidik sektor infrastruktur, telekomunikasi, energi, transportasi, dan agri bisnis.

Setali tiga uang, kredit korporasi Bank Danamon melalui segmen wholesale juga mencatat pertumbuhan 40%, menjadi Rp 18,03 triliun per kuartal I-2014, dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 12,72 triliun.

Padahal, kredit untuk usaha mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) hanya tumbuh 4% menjadi Rp 20 triliun di periode yang sama. Kendati tumbuh tinggi, rasio kredit bermasalah (NPL) kredit korporasi Danamon menurun menjadi 1,1% dari posisi 3,9% di tahun lalu.

Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon, menuturkan, kredit korporasi melalui wholesale banking masih akan terus tumbuh. Dia bilang, permintaan kredit infrastruktur dan perdagangan terus menguat hingga akhir tahun nanti.

Roy A. Arfandy, Wakil Direktur Utama Bank Permata, mengatakan, penyaluran kredit korporasi tumbuh 15% per kuartal I-2014. "Kami membidik kredit korporasi pada sektor makanan dan minuman, infrastruktur, logistik dan energi," kata Roy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×