Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pangsa pasar bisnis kredit mikro bank swasta yang menurun sejak beberapa tahun terakhir salah satunya disebabkan karena penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) pemerintah.
Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengatakan, KUR mempunyai dua efek ke kredit mikro bank swasta. "Pertama adalah KUR membuat beberapa debitur pindah ke bank penyalur KUR yang didominasi bank BUMN," ujar Dody, Rabu (1/3).
Kedua adalah bank swasta sengaja menurunkan penyaluran kredit mikro dengan melihat risiko yang ada di pasar. Risiko ini adalah terkait dengan potensi perpindahan debitur dan risiko kredit macet.
Risiko NPL (rasio kredit bermasalah) sektor mikro ini terjadi karena efek perlambatan ekonomi dan daya beli yang turun. Berdasarkan data OJK, NPL kredit mikro bank swasta pada 2016 lalu mengalami kenaikan cukup tajam.
Tercatat NPL kredit mikro bank swasta pada akhir Desember 2016 lalu sebesar 4,4% atau naik 126bps secara tahunan atau year on year (yoy).
Risiko kredit bermasalah ini menyebabkan bank swasta memindahkan penyaluran kredit mikro ke sektor kredit yang masih prospektif misal konsumsi dan modal kerja.
Secara umum penyaluran kredit mikro memang membutuhkan keterampilan khusus. Bank membutuhkan pengalaman beberapa tahun sebelum bisa menangani risiko kredit sektor mikro yang tergolong cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News