Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup periode September 2023, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) mencatat kinerja keuangan yang kurang memuaskan. Mengingat, laba tahun berjalan AGRO terkoreksi hingga 54,81% menjadi Rp 14,67 miliar.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia menyadari bahwa secara umum kinerja keuangan perusahaan di periode tersebut memang mengalami perlambatan. Di mana, ia menyebut itu lebih dikarenakan proses transformasi yang masih berjalan di Bank Raya itu sendiri.
Dalam hal ini, Bagus bilang investasi pada infrastruktur dan teknologi untuk mendukung produk perbankan digital yang semakin terintegrasi di aplikasi Bank Raya terus menjadi fokus ke depannya.
Harapannya, bisa meningkatkan user experience pada para nasabah dan menghadirkan fitur maupun produk yang dapat diakses oleh siapapun.
Baca Juga: Laba Bank Raya (AGRO) Turun 54,8% hingga kuartal III 2023
Ia melihat proses transformasi tersebut juga sudah menunjukkan hasilnya, mengingat kinerja bisnis digital masih dapat tumbuh dua digit. total penyaluran digital lending pada periode ini meningkat sebesar 45,3% yoy sehingga pinjaman digital Bank Raya tercatat sebesar Rp943,5 miliar.
Sementara itu, digital saving juga tercatat tumbuh meningkat sebesar 77,5% yoy menjadi Rp775,4 miliar pada akhir September 2023. Pertumbuhan tersebut juga terlihat pada jumlah user yang terus meningkat menjadi lebih dari 770 ribu CIF
Bagus mengungkapkan pertumbuhan produk pinjaman digital a ini tidak lepas dari hasil sinergi dengan ekosistem BRI Group. Di mana, sinergi Bank Raya dengan ekosistem BRI akan semakin diperkuat melalui berbagai kolaborasi program.
“Dengan pertumbuhan yang sudah sesuai dengan milestone kami yaitu melakukan scale up bisnis melalui ekosistem BRI Group, maka kami optimis hingga akhir tahun dapat membukukan laba lebih baik dari tahun sebelumnya” ujar Bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News