Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) cetak laba bersih sebesar Rp 3,56 triliun di 2024. Dengan nilai segitu, laba bersih Bank Permata telah naik hingga 37,95% secara tahunan atawa year on year (YoY).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis hari ini (15/2), salah satu penopang laba bersih Bank Permata adalah pendapatan bunga bersih. Pada pos tersebut, Bank Permata mencatat pendapatan senilai Rp 9,85 triliun atau naik 2,4% YoY.
Sementara itu, pendapatan non bunga Bank Permata justru tercatat menurun secara tahunan. Dari 2023 senilai Rp 1,95 triliun sementara setahun kemudian hanya mendapat pendapatan non bunga senilai Rp 1,86 triliun.
Di sisi lain, laba Bank Permata juga mencatat adanya efisiensi dalam beban operasional. Sebab, ada penurunan sekitar 13,63% YoY menjadi senilai Rp 7,1 triliun di tahun 2024.
Baca Juga: Saham Bank Permata (BNLI) Melesat 17,27% pada Perdagangan Akhir Pekan Ini
Meliza M. Rusli, Direktur Utama Permata Bank mengatakan, pencapaian ini ditopang oleh pengelolaan strategi bisnis yang berkelanjutan dan ditunjang dengan penerapan digitalisasi di operasional bank sehingga Bank dapat memberikan layanan terdepan bagi nasabah
Dengan dukungan serta ekosistem kemitraan yang solid, Meliza bilang Permata Bank terus memperkuat sinergi dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali.
“Kolaborasi ini mengintegrasikan jaringan yang luas dipadu dengan konsultasi bisnis dan finansial bertaraf internasional guna memfasilitasi transaksi lintas negara, investasi, serta kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara ASEAN,” ujar Meliza.
Sepanjang 2024, Bank Permata pun telah menyalurkan kredit yang naik 9% YoY menjadi Rp 155 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Kredit tersebut terutama dikontribusikan oleh segmen korporasi yang tumbuh sebesar 12% YoY menjadi Rp 89 triliun, diikuti pertumbuhan segmen Komersial dan Konsumer, yang masing-masing tumbuh sebesar 6% dan 4% YoY.
Meliza juga bilang kualitas aset tercatat semakin sehat yang tercermin pada rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR), masing-masing pada level 2,1% dan 7,9%, membaik dibandingkan dengan 2,9% dan 8,7% di periode yang sama tahun lalu.
Lebih lanjut, Permata Bank terus menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 375% dan 97%.
“Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap dilakukan Bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah,” tambah Meliza.
Selanjutnya: Joko Widodo Sebut Prabowo Presiden Terkuat di Dunia, Tidak Ada yang Berani Mengkritik
Menarik Dibaca: Daftar 7 Drakor Park Bo Young, Terbaru Bintangi Melo Movie di Netflix
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News