kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bank Umum Syariah Turun


Rabu, 18 Agustus 2010 / 08:56 WIB
Laba Bank Umum Syariah Turun


Reporter: Steffi Indrajana | Editor: Test Test

JAKARTA. Laba perbankan syariah pada semester I-2010 menurun ketimbang enam bulan pertama 2009, dari Rp 517 miliar menjadi Rp 506 miliar. Peningkatan beban operasional dan nonoperasional menjadi pemicu penurunan.

Dari data Bank Indonesia (BI) terlihat, beban di periode tersebut meningkat menjadi Rp 4,38 triliun dari Rp 3,29 triliun atau naik 33,13%. Kenaikan beban itu tidak diimbangi oleh peningkatan pendapatan. Pendapatan hanya naik 28%, dari Rp 3,86 triliun menjadi Rp 4,96 triliun.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perbankan Syariah (Asbisindo) Bambang Sutrisno mengatakan, peningkatan beban itu akibat di semester I ada beberapa langkah konversi unit usaha syariah (UUS) menjadi bank umum syariah (BUS). "Beban bertambah seperti untuk pembukaan kantor-kantor baru. Banyak kantor belum mencapai break event point (BEP). Tapi, kami berharap akhir tahun sudah menghasilkan," imbuhnya.

Pertumbuhan kantor bank syariah memang signifikan. Jika di semester I 2009 jumlahnya bertambah 62 unit, pada semester I-2010 tumbuh 347 unit. "Pertumbuhannya hampir lima kali lipat. Total kantor di semester I tahun lalu 643 kantor, sekarang 1.058 kantor," jelasnya.

Dana pihak ketiga (DPK) terkumpul Rp 58,07 triliun, naik 37,9% dari tahun lalu. Deposito mengambil porsi terbesar Rp 29,68 triliun, lalu tabungan Rp 18,35 triliun, dan giro Rp 10,03 triliun. Hingga akhir tahun, BI menargetkan DPK mencapai Rp 70 triliun.

Pembiayaan meningkat dari Rp 42,19 triliun menjadi Rp 55,8 triliun. Akad pembiayaan murabahah (jual beli) dan mudharabah (bagi hasil) mendominasi, masing-masing Rp 32,10 triliun dan Rp 12,42 triliun. Pembiayaan ke usaha kecil dan menengah (UKM) mencapai 89,56% total pembiayaan. Sisanya ke pembiayaan jasa serta pembiayaan bisnis dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×