CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Laba bersih BJB naik 55,6% di kuartal III


Jumat, 14 Oktober 2016 / 19:32 WIB
Laba bersih BJB naik 55,6% di kuartal III


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Bank Jawa Barat Banten Tbk (bank bjb) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 55,6% year on year (yoy) menjadi Rp 1,39 triliun pada kuartal III 2016. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan laba bersih ini adalah kenaikan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 23,7% menjadi Rp 4,21 triliun dibanding perolehan tahun kuartal III 2015 sebesar Rp 3,31 triliun. Sementara, struktur pendanaan atau Net Interest Margin (NIM) bank bjb terjaga di level 7,2%.

Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan, mengatakan, bank bjb berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit cukup baik yaitu 15,7% (yoy). Selain itu, dari sisi rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) berada di level 1,7%. Adapun, rasio kecukupan modal (CAR) naik menjadi 18,1%. 

"Pencapaian kinerja saat ini dapat memberikan ruang untuk melakukan ekspansi di masa mendatang," kata dia, Jumat (14/10). 

Pada kuartal II 2016, tercatat kinerja bank bjb tercatat cukup bagus. Hal ini ditunjukkan dengan laba bersih yang naik 56,3% yoy menjadi Rp 905 miliar. Kenaikan laba ini ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 26,9% yoy menjadi Rp 2,74 triliun.

Dari sisi kredit, pada kuartal II 2016, tercatat secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 15,2% yoy. Kenaikan kredit ini utamanya didorong oleh kredit komersial dan konsumer yaitu masing-masing 41,9% yoy dan 14,5% yoy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×