Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kendati kinerja premi PT BNI Life Insurance tercatat kinclong di sepanjang tahun lalu, perolehan laba bersihnya cuma naik tipis, yakni 6,3% atau menjadi Rp 63,8 miliar. Pencapaian laba tersebut persis dengan kondisi industri yang suam-suam kuku.
Harap maklum, kondisi pasar modal sejak separuh kedua tahun lalu memang melempem. Belum lagi, situasi makro ekonomi, seperti pelemahan nilai tukar. Sehingga, kinerja investasi kebanyakan asuransi melorot.
Meski begitu, A Junaedy Ganie, Direktur Utama BNI Life mengatakan, pertumbuhan positif pada laba masih ditopang oleh pendapatan premi yang berkesinambungan dan porsi regular premi yang tinggi. “Ini merupakan salah satu faktor kunci yang menunjang going concern perusahaan,” ujarnya lewat siaran pers yang diterima KONTAN, akhir pekan.
Selain itu, total premi anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tersebut juga bertumbuh 22,86% menjadi Rp 1,53 triliun pada akhir tahun lalu, dengan kenaikan premi bisnis baru sebesar 34,3% dan premi lanjutan 31,6%
“Kami tetap optimistis mencapai target pertumbuhan yang lebih menantang di tahun ini. Meski ada prediksi terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik, kami bertekad menghadapi tantangan tersebut. Kami ingin terus melakukan value innovation,” terang Junaedy.
Untuk menunjang pertumbuhan itu, BNI Life akan meningkatkan inovasi pada bidang infrastruktur teknologi informasi. Upaya ini untuk mendukung proses transaksi dan database. Sehingga, server yang dimiliki nanti mempunyai kapasitas untuk mendukung ekspansi bisnis hingga lima kali lipat dari ukuran perseroan saat ini. BNI Life menganggarkan dana sebesar 5 juta dollar AS untuk pengembangan TI itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News