Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) hanya membukukan laba bersih sebesar Rp 1,42 triliun dalam sembilan bulan di tahun ini. Angka tersebut lebih rendah 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,67 triliun.
Meski pencapaian laba turun, BTPN mengaku bisnisnya masih dapat bertumbuh dengan rasio keuangan yang sehat. "Ke depan, diperkirakan kondisi ekonomi makro masih menantang. Namun kami optimistis, dengan strategi model bisnis yang unik, BTPN tetap dapat bertumbuh. Apalagi dengan dukungan penuh dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dan TPG selaku pemegang saham pengendali," tulis Jerry Ng, Direktur Utama BTPN dalam keterangannya, Kamis (23/10).
Hingga September, BTPN membukukan pertumbuhan kredit sebesar 13% dari Rp 45,13 triliun menjadi Rp 51,1 triliun, dengan rasio NPL yang terjada 0,8%. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) BTPN naik 7% dari Rp 49 triliun menjadi Rp 52,6 triliun.
Jerry menambahkan, seiring dengan langkah perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit, BTPN menyeimbangkan porsi pendanaan dengan memperhatikan kecukupan likuiditas. "Loan to deposit ratio (LDR) memang mencapai 97%. Namun jika memperhitungkan pendanaan dari obligasi dan pinjaman bilateral, rasio likuiditas kami berada di level 87%," tambah Jerry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News