kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Laba Bukopin stagnan, laba BII anjlok


Sabtu, 26 Juli 2014 / 08:45 WIB
Laba Bukopin stagnan, laba BII anjlok
ILUSTRASI. 5 Cara Menjaga Anak Tetap Aman Saat Bermain Media Sosial, Orang Tua Wajib Tahu!


Reporter: Adhitya Himawan, Issa Almawadi | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Perbankan kelas menengah harus rela mengalami kinerja lesu. Pasalnya, perebutan dana pihak ketiga (DPK) menyulitkan gerak-gerik bank kelas menengah. Ujungnya, bank terpaksa mengorbankan laba. Tengok saja rapor kinerja Bank Internasional Indonesia (BII).

Bank dengan peringkat aset terbesar ke-10 di Tanah Air ini harus rela kehilangan pundi-pundi laba. Di sepanjang semester I tahun ini, laba BII anjlok 50% menjadi Rp 344,97 miliar dari sebelumnya Rp Rp 690,07 miliar. Taswin Zakaria, Presiden Direktur BII mengatakan, penurunan laba bank disebabkan margin bunga bersih (NIM) yang tergerus kenaikan biaya dana sebesar 50%. "Kenaikan biaya dana itu tidak serta merta bisa dikompensasikan dengan kenaikan suku bunga kredit," terang Taswin kepada KONTAN, Jumat (25/7).

Dus, pendapatan bunga bersih BII pun hanya naik tipis 4,98% menjadi Rp 2,95 triliun. Di sisi lain, beban operasional BII melesat 31,89% menjadi Rp 2,44 triliun dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,85 triliun. Faktor lain penurunan laba adalah perlambatan bisnis trade finance.

Sedikit lebih baik, Bank Bukopin masih mencatatkan kinerja positif. Selama paruh pertama tahun 2014, laba bank milik Bosowa Grup ini sebesar Rp 517,3 miliar. Angka ini cuma naik tipis 2,46% dari Rp 504,9 miliar di tahun lalu. Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin mengatakan, pencapaian laba ditopang karena margin bunga bersih atawa net interest margin (NIM) yang naik sebesar 0,35% dari level 3,55% menjadi 3,90%.

"Perolehan fee based income juga tumbuh 25,56% menjadi Rp 477 miliar," ujar Glen. Kendati rapor laba lesu, BII dan Bukopin mencatatkan pertumbuhan kredit dan DPK secara positif.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×