Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. Aturan uang muka minimum kendaraan atau down payment (DP) memang mempengaruhi pembiayaan. Tapi, kondisi itu tidak banyak berdampak ke laba perusahaan multifinance.
Lihat saja, tahun lalu, angka pembiayaan memang hanya tumbuh 24%, lebih rendah dari realisasi dua tahun sebelumnya yang selalu meningkat di atas 30%. Tapi laba multifinance sanggup tumbuh 33% menjadi Rp 12 triliun. Pertumbuhan laba 2012 itu merupakan yang tertinggi lima tahun terakhir.
Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjelaskan, penopang pertumbuhan laba multifinance adalah kualitas pembiayaan yang semakin bagus, sehingga nilai pencadangan berkurang. "Pertumbuhan bagus, kualitas membaik," kata Dumoly akhir pekan lalu.Jadi, laba masih bisa melonjak tinggi meski pembiayaan hanya tumbuh 24%, dari Rp 245,2 triliun menjadi
Rp 304 triliun.
OJK mencatat, kenaikan pembiayaan berasal dari sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen. Hal ini terlihat dari distribusi piutang berdasarkan sektor. Industri konsumsi mendominasi hingga 50%. Sedangkan 26% dari sektor sewa guna usaha. Sisanya berasal dari anjak piutang dan kartu kredit.
Suwandi Wiratno, Ketua Dewan Harian Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), mengakui, aturan uang muka berdampak signifikan selama 6 bulan sejak berlaku. Tetapi, multifinance tertolong bisnis pembiayaan syariah yang baru diatur belakangan. Maka itu volume pembiayaan masih cukup bagus. "Syariah telah berkontribusi selama 6 bulan terakhir," kata Suwandi.
Meski begitu, ia memprediksi, laba multifinance tahun ini tak akan tumbuh seperti 2012. Pertumbuhan pembiayaan di 2013 bakal lebih rendah dibanding 2012. "Laba dapat tumbuh sebanding pertumbuhan piutang sekitar 10%. Tapi mungkin tidak akan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di tahun sebelumnya," terang Suwandi.
Namun, potensi laba industri ini tetap memikat pemain baru. Saat ini, OJK tengah memproses tiga permohonan izin. Verifikasi proses administrasi masih berlangsung.
Dumoly memastikan, izin akan bakal terbit kuartal ini. "Kami akan percepat," ujar Dumoly tanpa menyebut jatidiri tiga perusahaan tersebut.Ia hanya mengatakan, pemain baru berasal dari lokal dan dimiliki individu. Jenis kegiatan usaha mereka pembiayaan kendaraan bermotor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News