Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Duh, laba perusahaan pembiayaan syariah menciut sebanyak 28% sejak awal tahun sebesar Rp 1,230 triliun menjadi Rp 884 miliar pada akhir September 2014. Tren penurunan laba industri multifinance berbasis syariah tak lain karena piutang pembiayaan menyusut.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi, piutang pembiayaan berprinsip murabahah melorot 11% dari Rp 19,886 triliun pada Januari 2014 menjadi hanya Rp 17,530 triliun pada akhir kuartal ketiga ini. Secara keseluruhan, aset industri multifinance syariah ikut turun 5% menjadi Rp 22,601 triliun.
Sebetulnya, pertumbuhan negatif industri multifinance syariah tidak terlepas dari perlambatan yang terjadi di industri multifinance konvensional. Hal ini dikarenakan kondisi makro ekonomi yang tidak mendukung, termasuk tingginya biaya dana dan ketatnya likuiditas.
Sampai September 2014, pembiayaan industri multifinance mencapai Rp 365,925 triliun atau tumbuh tipis 4% ketimbang awal tahun lalu yang sebesar Rp 350,945 triliun. Kontribusi negatif berasal dari bisnis sewa guna usaha dan anjak piutang.
Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia meramalkan, pembiayaan industri di sepanjang tahun ini akan single digit. Padahal, awal tahun, ia sempat optimistis, industri mampu membukukan pertumbuhan pembiayaan sedikitnya 10%. “Pertumbuhan negatif dari bisnis alat berat masih menghantui,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News