Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank besar mencatatkan pertumbuhan laba bersih sangat tinggi di kuartal I 2022. Padahal pendapatan bunga bersihnya masih tumbuh tipis, bahkan ada yang rendah, bahkan ada masih mencatat penurunan.
Lalu, apa yang mendorong pertumbuhan kinerja cukup tinggi tersebut?
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, mencatatkan laba bersih Rp 3,96 triliun atau tumbuh hingga 63,2% secara year on year (YoY). Sedangkan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) bank ini masih terkoreksi 4,6% dari 9,67 triliun di kuartal I 2021 menjadi Rp 9,23 triliun triwulan pertama 2022.
Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan non bunga yang cukup signifikan yakni tumbuh 25,6% YoY menjadi Rp 4,03 triliun dari Rp 3,2 triliun pada kuartal I tahun lalu.
Baca Juga: Permintaan Kredit Meningkat, BNI Enggan Revisi Rencana Bisnis 2022
Selain itu, biaya provisi BNI juga menurun cukup besar yakni 26,1%. Kuartal I 2022, biaya provisi yang dikeluarkan bank ini hanya mencapai Rp 3,6 triliun. Adapun di kuartal I tahun lalu mencapai Rp 4,87 triliun.
Kemudian, rasio dana murah BNI juga mengalami peningkatan jadi 69,2% per Maret 2022 dari 67,9% pada kuartal I 2021. "Penurunan CASA telah mendorong penurunan cost of fund BNI menjadi 1,46% pada kuartal I 2022 dari 1,74% pada periode yang sama tahun sebelumnya," kata Novita W Anggraini, Direktur Keuangan BNI dalam paparan kinerja, Selasa (26/4).
Total DPK BNI, tumbuh 8,4% YoY menjadi Rp 692,7 triliun. Dana murah bank ini naik 10,6% dari Rp 433,6 triliun menjadi Rp 479,5 triliun. Rinciannya, giro tumbuh 11,1% YoY ke Rp 258,1 triliun dan tabungan naik 10% YoY menjadi Rp 221,4 triliun. Sedangkan deposito hanya naik 3,8% jadi Rp 213,2 triliun.
Sementara BNI hanya mencatatkan pendapatan bunga bersih Rp 14,48 triliun pada kuartal I atau tumbuh 2,5% YoY. Namun, laba bersih bank ini tumbuh 14,6% jadi Rp 8,06 triliun.
Sama seperti BNI, pertumbuhan laba bersih BCA ditopang oleh peningkatan pendapatan non bunga cukup signifikan yakni 19,5% YoY dari Rp 4,95 triliun di kuartal I tahun lalu menjadi Rp 5,92 triliun.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Otomotif Perbankan Melaju Tahun Ini
Khusus untuk pendapatan fee dan komisi (fee based income), BCA meraup sebesar Rp 3,97 triliun atau tumbuh 15,8% YoY.
Penurunan biaya provisi juga turut mendorong peningkatan laba bersih BCA. Biaya provisi bank ini turun 13,4% YoY dari Rp 3,2 triliun menjadi Rp 2,8 triliun pada kuartal I 2022.