Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan kredit konstruksi tampaknya semakin besar di penghujung tahun ini. Itu tercermin dari kredit konstruksi perbankan pada bulan Oktober mengalami kenaikan pertumbuhan dibandingkan bulan sebelumnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit konstruksi pada Oktober 2020 tercatat sebesar Rp 379,5 triliun atau tumbuh 3,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Sedangkan pada September, kredit konstruksi hanya tumbuh 0,9% YoY ke Rp 374,6 triliun.
Salah satu bank yang mencatatkan pertumbuhan cukup solid pada kredit konstruksi adalah Bank Mandiri. Per Oktober 2020, bank pelat merah ini membukukan outstanding kredit konstruksi sebesar Rp 54,8 triliun atau tumbuh 21% secara year on year (YoY).
Baca Juga: Dukung cashless socity, Mandiri Online kini bisa hadirkan fitur QR
Rudi As Aaturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, penyaluran kredit konstruksi sepanjang 10 bulan pertama tahun ini karena ditopang oleh konstruksi proyek infrastruktur. "Kami melihat sektor ini masih prospektif ke depan," kata Rudi pada Kontan.co.id, Kamis (10/12).
Prospek positif itu menurut Rudi didorong dengan adanya komitmen pemerintah untuk terus mendorong keberlangsungan proyek-proyek infrastruktur strategis.
Pahala Mansyuri, Direktur Utama BTN juga mengakui bahwa kredit konstruksi sudah mulai bergerak positif di BTN. "Kami sudah aktif menyalurkan kredit konstruksi perumahan. Ini untuk mendukung program sejuta rumah dan selaras dengan pertumbuhan KPR yang juga cukup tinggi, khususnya KPR bersubsidi," katanya.
Hanya saja, ia tidak merinci berapa besar pertumbuhan kredit konstruksi BTN hingga saat ini. Sementara per September 2020, kredit konstruksi BTN di sektor perumahan hanya tercatat Rp 27,87 triliun atau tumbuh negatif 6,07% YoY.
Baca Juga: OJK minta asuransi jiwa perhatikan pengelolaan investasi di unitlink dan endowment
Sementara Bank OCBC NISP menyebut penyaluran kredit perseroan hingga September masih melambat, termasuk untuk sektor konstruksi. Namun, dengan proyeksi ekonomi Indonesia semakin membaik terutama didukung dengan kehadiran vaksin Covid-19, bank ini berharap permintaan kredit akan semakin membaik.
Hartati, Direktur OCBC NISP mengatakan, pihaknya akan tetap menjalankan fungsi intermediasi dengan menyalurkan kredit ke berbagai sektor tetapi dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Bank OCBC NISP juga berkomitmen untuk terus mendukung proses pemulihan ekonomi Indonesia serta menghadirkan solusi dan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, baik nasabah korporasi maupun individual.
Baca Juga: Rayakan HUT KPR ke-44 , BTN gelar promo suku bunga KPR mulai dari 4,44%
Di Bank Woori Saudara Tbk, porsi kredit konstruksi tidak terlalu banyak. Sehingga Sadhana Priatmadja, Direktur perseroan menyebut datanya kurang bisa dianalisis.
Kredit bank ini yang tercatat tumbuh cukup tinggi masih berasal dari industri pengolahan, konsumer, dan perdagangan luar negeri. "Sejak Juni ke November, konsumer sudah tumbuh 9% dan korporasi tumbuh 7%," kata Sadhana.
Selanjutnya: Kredit konstruksi Bank Mandiri tumbuh 21% hingga Oktober
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News