Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski industri perbankan mencatat pemulihan laju pertumbuhan kredit yang mencapai 10,4% secara tahunan (year on year/YoY), penyaluran ke sektor UMKM justru melambat. Padahal, sektor UMKM menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk mendapat akses pembiayaan dari perbankan.
Bank Indonesia (BI) mencatat kredit UMKM di 2023 hanya tumbuh sekitar 7,9% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1.364,2 triliun. Padahal, tahun sebelumnya, kredit UMKM mampu tumbuh 10,2% YoY atau senilai Rp 1.263,8 triliun.
Secara rinci, penyaluran kredit UMKM tertekan untuk segmen kecil dan menengah dengan masing-masing turun 2,8% YoY dan 3,5% YoY. Sementara, kredit mikro mampu mencatatkan pertumbuhan 24,5% dan itupun lebih rendah dari pertumbuhan di 2022 yang bisa mencapai 38,4% YoY.
Melambatnya penyaluran kredit perbankan ke sektor UMKM sejatinya juga tercermin dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang realisasinya tak memenuhi target. Hingga 26 Desember 2023, realisasi penyaluran KUR hanya mencapai Rp 255,8 triliun dari target Rp 297 triliun.
Baca Juga: Bos BTN Sebut Penjualan Aset Busuk Topang Fee Based Income Sepanjang 2023
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi melihat fenomena melambatnya kredit UMKM secara industri bisa jadi karena bentuk kehati-hatian perbankan. Mengingat, ini menjelang habisnya masa relaksasi restrukturisasi di tahun 2024 ini.
Yuddy bilang di BJB sendiri, penyaluran kredit UMKM masih tumbuh di atas 20%. Di mana, kenaikan tersebut didorong oleh penyaluran KUR yang telah mencapai Rp 2,1 triliun.
”Tahun ini kami melihat untuk segmen UMKM akan terus tumbuh ditambah kredit UMKM non program yang juga disalurkan BJB,” ujarnya.
General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil Bank BNI, Sunarna Eka Nugraha mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, penyaluran kredit UMKM di BNI lebih banyak ditopang oleh KUR, khususnya untuk segmen usaha kecil.
”Namun, BNI tetap memiliki produk komersial untuk melengkapi perjalanan pembiayaan UMKM sesuai dengan kebutuhannya,” ujar Sunarna.
Sayangnya, Sunarna enggan menyebutkan total kredit penyaluran kredit UMKM milik BNI di sepanjang 2023. Namun, realisasi penyaluran KUR BNI di 2023 sekitar 99,1% dari alokasi yang didapat atau sekitar Rp 17,8 triliun.
Baca Juga: BRI Targetkan Volume Transaksi dari Merchant QRIS Tumbuh 18% pada Tahun 2024
Untuk mendongkrak kredit UMKM di 2024, Sunarna bilang pihaknya akan meluncurkan skema produk UMKM non subsidi yang diharapkan itu juga bisa mendorong UMKM ini naik kelas. Salah satunya UMKM graduasi dari pembiayaan KUR.
”Ini sejalan dengan strategi BNI untuk mengakselerasi penetrasi market pembiayaan UMKM,” ujarnya.