kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Lampaui Bank Konvensional, Laba Bersih Perbankan Syariah Tumbuh Dua Digit pada 2024


Minggu, 23 Februari 2025 / 19:14 WIB
Lampaui Bank Konvensional, Laba Bersih Perbankan Syariah Tumbuh Dua Digit pada 2024
ILUSTRASI. Perbankan Syariah: Suasana banking hall Bank Syariah Indonesia (BSI), Pamulang, Banten, Jumat (7/2/2025). Berdasarkan data BI, pembiayaan bank syariah tumbuh 11,24% yoy, sedangkan kredit bank konvensional 10,79% yoy. Begitu pula dengan dana pihak ketiga bank syariah yang naik 12,84% yoy dan konvensional 7,54% yoy. KONTAN/Baihaki/7/2/2025


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank syariah tanah air yang telah merilis kinerjanya untuk tahun buku 2024, yang mayoritas berhasil mencatatkan kinerja yang positif dengan rata-rata perolehan laba bersih yang signifikan tumbuh di angka dua digit, lebih tinggi dibandingkan bank konvensional yang rerata tumbuh single digit.

Secara industri, kinerja perbankan syariah sepanjang tahun 2024 menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tumbuh signifiksn, di mana total aset tercatat sebesar Rp 980,30 triliun atau tumbuh sebesar 9,88% yoy pada Desember 2024 dengan market share tercatat naik menjadi 7,72% dibandingkan per Desember 2023 sebesar 7,44%.

Dari sisi intermediasi, total penyaluran pembiayaan tercatat sebesar Rp 643,55 triliun atau tumbuh 9,92% yoy seiring dengan pertumbuhan industri perbankan nasional. Tingkat permodalan bank syariah tetap kuat didukung dengan likuiditas yang memadai. Tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 25,4% dan berada di atas ketentuan.

Dari 8 bank syariah yang telah merilis kinerjanya sampai akhir Desember 2024, rerata kinerja pertumbuhan laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan laba bersih bank syariah yang berstatus bank umum.

Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT Bank Permata Tbk misalnya, yang laba bersihnya tumbuh 374% yoy sepanjang tahun 2024, atau mencapai Rp 387,35 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 81,69 miliar pada 2023. Pertumbuhan laba bersih ini merupakan yang tertinggi dibandingkan pertumbuhan laba bersih bank syariah lainnya. 

Baca Juga: Kinerja Perbankan Syariah Nasional Positif pada 2024, Market Share Naik Jadi 7,72%

UUS Permatabank ini juga mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 4% yoy atau mencapai Rp 26,17 triliun sepanjang tahun 2024.

Selanjutnya ada UUS PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN Syariah) yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 24,21% yoy mencapai Rp 872,4 miliar pada tahun 2024. Pembiayaan BTN Syariah juga tumbuh 18,3% yoy mencapai Rp 44 triliun, sementara segmen DPK juga tumbuh 18,7% yoy menjadi Rp50 triliun yang ikut mendongkrak pertumbuhan total aset 11,55% yoy menjadi Rp 60,56 triliun pada tahun 2024.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, pertumbuhan solid dari kinerja BTN Syariah sepanjang tahu 2024 seiring dengan aksi korporasi BTN untuk menyapih unit usaha syariahnya menjadi Bank Umum Syariah yang diperkirakan rampung tahun pada 2025.

"Pertumbuhan bisnis syariah yang pesat selama tahun 2024 menjadi modal yang kuat bagi satuan usaha syariah BTN dalam persiapannya menjadi entitas bank syariah baru. Kami optimis BTN Syariah akan menjadi pesaing yang kuat di industri perbankan syariah dengan keahliannya di bidang pembiayaan perumahan berbasis syariah,” pungkas Nixon.

Sedangkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), sebagai bank umum terbesar di tanah air, yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih secara bank only sebesar 22,8% (year on year/yoy) mencapai Rp 7 triliun menutup tahun 2024.

Seiring dengan itu pembiayaan BSI juga tumbuh 16% yoy menjadci Rp 277,86 triliun sepanjang tahun 2024. Total aset ikut meningkat 15,5% yoy menjadi Rp 408,61 triliun.

Direktur Utama BSI, Heri Gunardi mengatakan, di tahun 2025 perseroan juga akan terus melanjutkan inisiatif strategi yang dimiliki, seperti fokus pada Transaction Banking, sebagai mesin untuk mendapatkan pendanaan murah atau dana murah.

“Tahun ini juga kami terus mendorong kapabilitas untuk Priority Banking atau Wealth Management yang sudah mulai terlihat mendatangkan bisnis bagi BSI. Konsumen kita akan terus fokus di Geria dan juga Mitraguna. Kemudian peningkatan kualitas pembiayaan akan terus berkelanjutan,” ungkapnya.

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BRIS) Berkinerja Positif di Tengah Ketidakpastian Pasar

Selanjutnya ada UUS Maybank Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan 5% yoy menjadi Rp 31,75 triliun pada tahun 2024. Aset Maybank Syariah ini juga ikut meningkat 4,7% yoy menjadi Rp 42,96 triliun. Meskipun laba bersih Maybank Syariah menurun sekitar 16,97% yoy menjadi Rp 135,98 miliar pada tahun lalu.

Direktur UUS Maybank Romy H Buchari mengatakan, kedepannya ia akan terus melakukan berbagai inisiatif sejalan dengan M25+ sebagai strategi pertumbuhan Maybank Group yang bertujuan untuk mencapai perbankan berkelanjutan.

“Semua segmen kita mencakup, dari sisi ritel seperti pembiayaan rumah, kendaraan bermotor, UKM atau UMKM, kredit investasi dan kredit modal kerja sampai ke segmen prioritas banking atau MySWM. Terus Corporate Banking sama Institutional Banking. Sampai pemerintah juga kita bantu seperti sukuk," ungkap Romy kepada Kontan.

Baca Juga: Pembiayaan UUS Maybank Indonesia Tumbuh 5%, Jadi Rp 31,75 Triliun di 2024

Selanjutnya: Sejumlah Multifinance Catat Perbaikan NPF hingga Desember 2024, Ini Strategi di 2025

Menarik Dibaca: Shopee Gelar Ramadan Competition Bagi Konten Kreator, Berhadiah THR Rp 10 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×