kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Lapor kartu kredit, bank minta tambahan waktu


Rabu, 08 Juni 2016 / 17:33 WIB
Lapor kartu kredit, bank minta tambahan waktu


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perbankan Indonesia mengaku menghadapi kendala dalam proses pelaporan data transaksi kartu kredit ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Pasalnya, DJP meminta data tambahan seperti Debtor Identity Number (DIN) dan nomor 14 digit kartu kredit. Alhasil, bank tidak tepat waktu melaporkan kelengkapan data.

Misalnya, DIN adalah nomor unik debitur yang terkoneksi dengan Sistem Informasi Debitur (SID) yang dikelola oleh Bank Indonesia (BI), maka bank memerlukan waktu untuk perolehan data. Sedangkan dalam proses pelaporan 14 digit kartu kredit bank harus menyusun angka agar tidak semua nomor terlaporkan.

Kepala Divisi Kartu Kredit PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso mengaku, pihaknya telah melaporkan data kartu kredit ke DJP. Namun permintaan data tambahan membuat BCA meminta kelonggaran waktu untuk pelaporan data lengkap. “Kami menargetkan pelaporan data kartu kredit lengkap di akhir bulan Juni 2016,” katanya, kepada KONTAN, Rabu (8/6).

VP Card Acquisition Management PT Bank Mandiri Tbk Tri Prayitno mengatakan, pihaknya akan mengecek kelengkapan data transaksi kartu kredit, namun bank pelat merah ini mengklaim sudah melaporkan data ke pajak. "Soal kelengkapan data perlu dilihat di group," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×