Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menargetkan nilai transaksi layanan keuangan tanpa kantor sebesar Rp 22,4 triliun pada tahun ini. Plt. Direktur Utama BRI, Asmawi Syam berharap volume transaksi layanan tanpa kantor ini bisa mencapai 84 juta transaksi sampai akhir tahun nanti.
Target itu berdasarkan hasil ujicoba BRI beberapa waktu lalu. Ketika itu, nilai transaksinya telah mencapai Rp 7,8 triliun dengan volume transaksi mencapai 21 juta transaksi.
Untuk mencapai target itu, BRI akan merangkul sebanyak 50.000 agen. Saat ini jumlah agen BRI telah mencapai 24.713 agen.
BRI menawarkan beberapa produk dalam layanan tanpa kantor ini. Diantaranya adalah Laku Mikro. Dengan produk Laku Mikro ini, nasabah dapat membuka basic savings account dan menyalurkan pembiayaan. Pembiayaan pada produk Laku Mikro ini, kata Asmawi, sifatnya hanya memanfaatkan agen untuk menerima permohonan kredit untuk selanjutnya di analisa di kantor cabang BRI terdekat.
Berikutnya ada produk Si Pintar yang merupakan produk untuk simpanan, investasi dan asuransi. Sebab, kedepannya, layanan tanpa kantor ini bukan hanya berfungsi untuk menampung simpanan dan memberikan pinjaman kepada masyarakat saja melainkan juga memperkenalkan investasi dan asuransi baik asuransi kesehatan, asuransi jiwa maupun asuransi kecelakaan.
BRI adalah salah satu dari empat bank yang akan menjalankan layanan keuangan tanpa kantor. Selain BRI, tiga bank lainnya adalah BCA, BTPN dan Bank Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News