Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Di samping itu beberapa nasabah juga cenderung berinvestasi pada surat berharga yang nilainya terapresiasi pada kondisi tren suku bunga menurun.
Baca Juga: Penjualan SBR007 di Bank Central Asia (BBCA) tembus Rp 1 triliun
Untuk itu, Bank Mandiri telah menyiapkan langkah-langkah untuk menjaga pertumbuhan DPK tetap sehat, salah satunya adalah dengan memperkuat rasio dana murah (CASA ratio) melalui peningkatan layanan Mandiri Cash Management.
Bank Mandiri saat ini telah bekerjasama dengan beberapa e-commerce untuk melayani berbagai transaksi pembayaran serta pengelolaan kas operasional perusahaan melalui strategi value chain.
"Selain itu layanan Mandiri Cash Management juga saat ini telah mampu mengakomodir berbagai kebutuhan transaksi nasabah BUMN dan insititusi Pemerintah," terangnya.
Baca Juga: Soal aduan fintech digital, AFPI berharap ada koordinasi dengan LBH
Secara terpisah, Direktur Treasury dan International Bank Mandiri Darmawan Junaidi sebelumnya menyatakan saat ini posisi rasio likuiditas perseroan yakni rasio intermediasi makroprudensial (RIM) ada di level 96,9% per Juni 2019.
Sampai akhir tahun berdasarkan rencana bisnis bank (RBB) pihaknya bakal menjaga rasio tersebut di kisaran 94%-97%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News