Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit perbankan pada Februari 2024 mencapai 11,28% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut cenderung turun dari bulan sebelumnya yang tumbuh 11,83% secara tahunan atau year on year (YoY).
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan tersebut telah mendukung upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
"Terutama pada sektor sektor pertanian, konstruksi, pertambangan, perdagangan, jasa sosial, dan jasa dunia usaha," ujar Perry, Rabu (20/3).
Baca Juga: BI Kembali Menahan Suku Bunga Acuan di Level 6% pada Maret 2024
Dari sisi penawaran, Perry menuturkan, pertumbuhan kredit ditopang oleh terjaganya appetite perbankan. Hal itu didukung dengan ketersediaan likuiditas.
Lebih lanjut, ia bilang likuiditas perbankan masih terjaga yang tercermin dari rasio AL/DPK yang sebesar 27,41%, didukung kebijakan insentif likuiditas makroprudensial BI dengan DPK tumbuh 5,66% YoY.
Untuk mencapai target kredit pada 2024, Perry mengatakan, bank akan melanjutkan strategi relokasi aset dan optimalisasi pricing pendanaan. "Terutama dari SBN untuk dijadikan sumber dana penyaluran kredit," ujarnya.
Baca Juga: Ekonom Perkirakan BI Perlu Jaga Suku Bunga Acuan di Level 6%
Tak hanya itu, ia melihat perbankan juga berpeluang untuk mengoptimalkan sumber pendanaan lain. Di antaranya adalah penerbitan surat utang dan right issue saham.
"Pertumbuhan kredit juga didukung oleh kinerja rumah tangga dan korporasi yang terus meningkat pasca pemilu," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News