kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Lender Ramai-Ramai Menggugat Investree, Imbas Masalah Gagal Bayar


Jumat, 02 Februari 2024 / 20:03 WIB
Lender Ramai-Ramai Menggugat Investree, Imbas Masalah Gagal Bayar
ILUSTRASI. Tekfin pinjaman investree sebagai salah satu solusi teknologi finansial di bidang pinjaman. KONTAN/BAihaki/12/4/2018


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lender ramai-ramai menggugat PT Investree Radhika Jaya (Investree) gara-gara masalah gagal bayar yang tak kunjung kelar. Tercatat, sudah ada tiga gugatan yang dilayangkan lender di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Berdasarkan pantauan Kontan.co.id, baru-baru ini sebanyak 9 lender menggugat Investree atas dasar perkara wanprestasi atau gagal bayar. Adapun gugatan itu terdaftar pada 31 Januari 2024 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 123/Pdt.G/2024/PN JKT.SEL.

Namun, belum ada detail informasi yang ditampilkan lebih lanjut dalam perkara tersebut.Tercantum, nilai gugatan perkara tersebut sebesar Rp 2,25 miliar. 

Selain itu, dua perkara sebelumnya, yakni perkara nomor 43/Pdt.G/2024/PN JKT.SEL yang didaftarakan 16 lender sebagai penggugat pada 11 Januari dan perkara 1177/Pdt.G/2023/PN JKT.SEL yang didaftarkan 9 lender sebagai penggugat pada 5 Desember 2023. 

Baca Juga: Ini Respons Sejumlah Lender Terkait Langkah Investree Atasi Masalah Gagal Bayar

Pada 3 perkara tersebut, lender Investree menunjuk Grace Sihotang sebagai kuasa hukum. Kuasa Hukum Lender Investree, Grace Sihotang, sempat mengatakan kepada Kontan bahwa para lender intinya menuntut agar uang mereka dikembalikan oleh Investree. Paling tidak pokok pinjamannya.

"Mereka sudah menunggu lama, malah ada yang sudah 3 tahun," ujarnya.

Upaya Penyelamatan Investree

Atas berbagai permasalahan yang terjadi selama ini, pemegang saham mayoritas PT Investree Radhika Jaya (Investree), yakni Investree Singapore Pte. Ltd., pada akhirnya memberhentikan Adrian Gunadi dari jabatannya sebagai Direktur Utama platform fintech peer to peer lending tersebut.

Untuk mengatasi gagal bayar tersebut, Investree Singapore Pte. Ltd., juga telah memutuskan cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan gagal bayar yang terjadi selama ini, yakni dengan menyuntikan modal baru dari investor dan restrukturisasi.

Baca Juga: Pemilik Investree Bakal Suntik Ekuitas Baru dari Investor, Ini Kata Pengamat

Mewakili Investree, Co-Founder atau Director Investree Singapore Pte. Ltd., Kok Chuan Lim mengatakan, pihaknya akan ikut campur dalam penyelesaian masalah gagal bayar yang terjadi dengan mengambil cara restrukturisasi dan penyuntikan modal baru dari investor.

“Kami berharap dapat segera menyelesaikan rencana restrukturisasi dengan penyuntikan ekuitas baru dari investor,” ucap Lim dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (31/1).

Mengenai hal itu, sumber Kontan mengungkapkan memang bakal ada suntikan dana dari shareholder. 

"Akan tetapi, belum tahu dananya berapa dan kapan dapatnya," ujarnya kepada Kontan.

Selain itu, sumber Kontan.co.id menyebut untuk menjalankan rencana restrukturisasi, kemungkinan akan ada tindakan yang dilakukan Investree.

"Bisa saja dikempiskan lagi jumlah karyawannya atau merger ke perusahaan lain. Namun, belum ada kabar lanjutan terkait hal itu," ungkapnya.

Baca Juga: Lagi, Lender Menggugat Investree Gara-gara Masalah Gagal Bayar

Mengenai upaya penyelamatan Investree tersebut, Kuasa Hukum Lender Investree Grace Sihotang merasa optimistis dana lender akan kembali.

"Kenapa? Sebab, Investree itu menurut saya punya perusahaan induk di Singapura dan bisa menyuntikkan dana. Istilahnya, kestabilannya masih lebih baik, jika dibandingkan TaniFund. Kalau TaniFund itu perusahaan yang dimiliki pemodal lokal, sehingga penyelesaiannya pun akan sulit," ucapnya kepada Kontan.co.id.

Grace pun mencontohkan skema Investree soal penyuntikan modal dari investor ibarat seperti kondisi Indonesia saat 1998. Dia bilang saat itu masa saat krisis moneter menyebabkan keuangan Indonesia hancur, tetapi segera mendapat suntikan dari pemerintah negara lain.

Grace menyebut Investree juga punya nama besar perusahaan induk dan dia meyakini platform tersebut masih bisa meminjam modal untuk menangani masalaahnya supaya menjadi normal lagi.

"Saya percaya akan bangkit kembali dan bisa menyelesaikan masalah lender dengan suntikan dana itu," ujarnya.

Baca Juga: Adrian Gunadi Dicopot dari Direktur Utama, Ini Kata Kuasa Hukum Lender Investree



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×