kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Likuiditas bank masih terjaga di awal tahun


Jumat, 08 Maret 2019 / 17:25 WIB
Likuiditas bank masih terjaga di awal tahun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi likuiditas perbankan di awal tahun masih terjaga. Pasalnya, pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mereka masih relatif stabil dari periode yang sama tahun lalu..

Likuidtas PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya masih terjaga di level yang aman yang tercermin dari rasio kredit terhadap penghimpunan dana. Adapun Loan to Deposits Ratio (LDR) hingga saat ini berada di kisaran 88%-90%. "Kami akan menjaga LDR di level itu hingga akhir tahun." Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo pada Kontan.co.id, Jumat (8/3).

Sepanjang Januari-Februari 2019, Bank BNI mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sekitar 13% yoy. Pertumbuhan tersebut masih relatif stabil dibanding periode yang sama tahun lalu. Begitu juga dengan DPK yang mengalami pertumbuhan 11% yoy, relatif stabil.

Guna menjaga likuiditas, Anggoro bilang pihaknya akan mendorong peningkatan dana murah (CASA) melalui closed loop transaction dan e-banking transaction secara masif. BNI juga memperbesar jumlah number of account (NOA) di seluruh kantor cabang mereka.

PT Bank Rakyat Tbk (BRI) juga masih bisa menjaga likuiditas dimana rasio intermediasi masih dikisaran 92%. "BRI masih mampu mengimbangi pertumbuhan ekspansi dengan mobilisasi dana." kata Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo.

Selama dua bulan pertama tahun ini, pertumbuhan kredit BRI tumbuh sekitar 12% dan penghimpunan DPK tumbuh 10%. Untuk menjaga likuiditas, bank pelat merah ini akan lebih mendorong penguatan instrument likuiditas disamping tetap menjaga pertumbuhan mobilisasi dana.

Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit 19,3% yoy di Januari dan 20,5% yoy pada Februari 2019. Adapun DPK di Januari tumbuh 16,6% yoy dan 15,8% yoy di Februari.

Posisi LDR BTN di Januari berada di level 107,9% dan 108,5% di Februari. Ini masih cukp terjaga mengingat mayoritas kredit bank ini adalah kredit kepemilikan rumah (KPR) yang sifatnya jangka panjang.

Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko bilang, pihaknya akan masih akan menerapkan strategi yang sama dengan tahun lalu untuk masing-masing divisi funding guna menjaga likuiditas.

Lalu, LDR PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) berada di posisi sekitar 87% pada Januari dan 86% di Februari. Adapun pertumbuhaan DPK bank swasta ini masih sejalan dengan industri, namun penyaluran kredit mereka di dua bulan pertama relatif tidak tumbuh karena ada nasabah-nasabah besar bank ini mulai melunasi pinjamannya.

Hariyono Tjahjarijadi Direktur Utama mengatakan, Bank Mayapada akan selalu menjaga LDR di bawah 90% sehingga pertumbuhan kredit akan menyesuaikan mengingat likuiditas tahun ini mungkin akan sedikit ketat.

"Kami tida berambisi kredit tumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya, yang penting kami bisa jga keseimbangan DPK dan kredit. Kami akan meningkatkan pendapatan fee yang didorong dari produk bancasaurance maupun digital," jelas Hariyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×