kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Likuiditas domestik ketat, pinjaman asing jadi opsi multifinance


Rabu, 12 September 2018 / 17:04 WIB
Likuiditas domestik ketat, pinjaman asing jadi opsi multifinance
ILUSTRASI. Penyaluran kredit kendaraan


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Opsi pendanaan dari luar negeri  masih bisa menjadi pilihan dari pelaku usaha multifinance. Meski ada tantangan yang menjadi konsekuensi dari pilihan sumber dana tersebut.

Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno, pendanaan dari luar negeri sudah menjadi agenda rutin sejumlah multifinance. Dus, pinjaman offshore di tahun ini pun bisa tetap dilakukan.

Kondisi pelemahan nilai tukar rupiah menurutnya memang bisa berpengaruh terhadap kebijakan pelaku usaha dalam mendulang dana dari luar negeri. 

Meski begitu opsi pinjaman ini bisa tetap menjadi pilihan. "Termasuk sebagai upaya diversifikasi sumber pendanaan," kata dia, Rabu (12/9).

Terlebih, ada tantangan dalam meraup pendapatan di dalam negeri. Salah satunya adalah karena kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral. Kondisi ini tentunya membuat bunga pinjaman yang didapat multifinance ikut merangkak.

Selain itu, Suwandi mengakui kasus yang terjadi di beberapa perusahaan pembiayaan pun ikut mempengaruhi sumber pendanaan dari perbankan domestik. Dengan adanya sejumlah kasus, perbankan kini makin berhati-hati dalam mengucurkan pendanaan ke sektor pembiayaan.

"Sehingga likuiditas saat ini memang menjadi lebih ketat," ungkapnya.

Di sisi yang lain, pencarian dana lewat penerbitan obligasi pun ikut menhadapi tantangan dari lesunya pasar modal. Saat pasar modal sedang melemah, tentunya penerbitan surat utang menjadi lebih berisiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×