kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Likuiditas ketat, ICBC rem kredit korporasi


Kamis, 24 Juli 2014 / 15:01 WIB
Likuiditas ketat, ICBC rem kredit korporasi
ILUSTRASI. Harga Emas Antam Hari Ini (18/2) di Pegadaian Stagnan, UBS Turun. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Bank ICBC Indonesia memperlambat target pertumbuhan kredit korporasi tahun ini. ICBC Indonesia beralasan likuiditas semakin ketat sehingga akan kesulitan membiayai pembangunan untuk jangka panjang.

Tahun ini, ICBC Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit korporasi sebesar 17% atau sebesar Rp 12,7 triliun. "Kami akan membiayai kredit untuk infrastruktur tapi sangat selektif debiturnya," tambahnya, Kamis (24/7).

Sebelumnya, bank asal China ini mencatat pertumbuhan kredit korporasi sebesar 50% pada tahun 2013, yakni dari outstanding Rp 7,22 triliun per Desember 2012 menjadi Rp 10,86 triliun per Desember 2013. Adapun, pinjaman ini paling besar mengalir ke sektor industri, listrik, gas, air dan jalan tol.

Untuk mengatasi likuiditas ini, Deputy Head, Corporate Banking I Bank ICBC Indonesia Stephen Kasima mengaku sedang mencari sumber pendanaan lain. Kedepannya, ICBC Indonesia akan mengincar dana-dana jangka panjang untuk kredit korporasi. Misalnya, perusahaan menerbitkan medium term note (MTN) sebesar Rp 500 miliar pada kuartal II/2014, untuk pembiayaan berjangka waktu tiga tahun. Selain itu, perusahaan dapat menerbitkan obligasi atau pinjaman bilateral dari negara lain.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×