Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Adapun Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) Fahmi Bagus Mahesa menyatakan hal berbeda. Meski menargetkan pertumbuhan kredit yang lumayan tinggi, perseroan bakal tetap menjaga likuiditasnya stabil. Maklum, akhir Desember 2019 lalu, Fahmi mengaku LDR perseroan kembali menanjak di kisaran 94%.
“Peningkatan LDR utamanya disebabkan mulai ditariknya dana giro kas pemerintah daerah. Kami akan menjaga LDR di kisaran 90%-95% sehingga pertumbuhan kredit tidak menekan likuiditas,” katanya kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: BPK: Ada indikasi kongkalikong manajemen Jiwasraya atas pembelian saham
Dari catatan OJK melonggarnya likuiditas bank daerah sejatinya memang karena menumpuknya simpanan yang tumbuh hingga 25,10% (ytd) pada Oktober 2019 senilai Rp 568,20 triliun. Sedangkan kredit cuma tumbuh 8,44% (ytd) menjadi Rp 437,63 triliun.
Meningkatnya simpanan memang disebabkan pada awal kuartal IV-2019 dana pemerintah pusat mulai sebagai dana perimbangan mulai mengalir. Sementara ada akhir tahun, pemerintah daerah biasanya akan langsung menyerap dana ini sehingga simpanan di bank daerah bakal menyusut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News