Reporter: Anggar Septiadi, Khomarul Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dalam keterangan resmi, Kamis (12/12) Bangkok Bank menyatakan aksi ini diharapkan dapat menambah earnings per share (EPS), dan return of equity (RoE) perseroan.
"Ekspansi internasional adalah strategi utama kami. Indonesia khususnya adalah fokus utama, karena merupakan salah satu ekonomi utama yang tumbuh paling cepat di Asia dengan fundamental makroekonomi yang sangat mendukung, demografi yang menguntungkan, dan peningkatan integrasi regional ASEAN," ucapnya.
3. Bank Bangkok sudah bidik pasar Indonesia
Bloomberg melaporkan, Bangkok Bank memang sedang mencari pasar baru di wilayah Indonesia karena suku bunga di Thailand tetap rendah.
Baca Juga: Sebelum Bangkok Bank, ini calon-calon pemilik Bank Permata
Indonesia yang ekonominya diperkirakan akan tumbuh 5% pada tahun 2020, menawarkan lebih banyak potensi pertumbuhan bagi bank asal Thailand tersebut.
Analis Citigroup Kritapas Siripassorn dan Robert Kong menulis dalam sebuah catatan yang dikutip Bloomberg, Bangkok Bank memiliki modal yang cukup untuk membeli bank asal Indonesia.
Tetapi, menurut analis Citigroup tersebut, Bangkok Bank bisa mengalami kesulitan untuk mengelola bank menengah di pasar Indonesia yang didominasi oleh empat besar.
Namun, Bank Bangkok tetap optimistis dan terus melanjutkan niatannya untuk mengakuisisi Bank Permata.
Baca Juga: Dalam perjalanan Bank Permata, ada skandal cessie Bank Bali
“Akuisisi terhadap Bank Permata tidak terjadi tiba-tiba. Kami membuka cabang pertama di Indonesia 51 tahun lalu, beberapa tahun belakangan kami juga terus memantau dan mengevaluasi pertumbuhan organik perbankan selaras target akuisisi kami,” kata Presiden Direktur Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich saat Jumpa Pers di Hotel Indonesia, Kamis (12/12).