kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Lima tahun ke depan, porsi kredit UMKM Jakarta mencapai 40%


Jumat, 18 Maret 2011 / 10:57 WIB
Lima tahun ke depan, porsi kredit UMKM Jakarta mencapai 40%
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Kamis (26/3). IHSG ditutup menguat 4,76% di level 4.545,57 pada Jumat (27/3)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/26/03/2020


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat total penyaluran kredit oleh industri perbankan ke usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di 33 kota sebesar Rp 360,67 triliun per Januari 2011. Sedangkan total pinjaman berdasarkan Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA) tercatat Rp 1.763,32 triliun.

Wilayah DKI Jakarta masih memiliki potensi besar untuk pemberian kredit UMKM, terlihat kredit yang dikucurkan mencapai Rp 104,98 triliun. Tak hanya itu pinjaman yang diberikan pun mencapai Rp 686,23 triliun.

Selain itu, wilayah Jawa Barat juga memiliki proyeksi penyaluran kredit yang signifikan. Untuk kredit UMKM tercatat sebesar Rp 37,98 triliun, sedangkan pinjaman sebesar RP 209,31 triliun.

Menurut Ekonom Standard Chartered Eric Alex Sugandi, lima tahun mendatang wilayah Jakarta berpotensi menguasai 40% penyaluran kredit UMKM dan pinjaman. Katalisnya, 21% penduduk Jawa bergerak di bidang perdagangan yang didukung oleh infrastruktur dan penduduk di pulau Jawa sangat tinggi.

"Meski suku bunga kredit naik ataupun turun, aktivitas ekonomi di Jakarta masih tinggi," ungkap Eric, Jumat (18/3). Data SEKDA juga menunjukan wilayah Indonesia bagian timur masih minim penyaluran kreditnya. Seperti Maluku Utara hanya memperoleh kredit UMKM senilai Rp 629,11 miliar, sementara pinjaman yang diberikan Rp 2,26 triliun.

Papua Barat juga masih minim, dengan hanya memperoleh kredit UMKM senilai Rp 848,64 miliar dengan total pinjaman Rp 2,50 triliun.

Eric bilang, wilayah Indonesia timur masih minim UMKM karena konsentrasi penduduk di sana tidak mengacu ke sektor perdagangan dan infrastruktur perbankan yang masih minim dalam penyaluran kredit. Ia menambahkan, wilayah timur lebih berpotensi pada penyaluran kredit korporasi karena ditopang oleh jumlah komoditas yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×