Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemegang izin uang elektronik LinkAja memperluas layanan.
Direktur Operasi LinkAja Haryati Lawidjaja menyatakan salah satu pencapaian yang sudah dilakukan perusahaan adalah ikut menyalurkan pembiayaan Ultra Mikro (UMi).
Baca Juga: Agresif marketing, pengguna e-money berbasis server bermekaran di penghujung tahun
Ia menyebut, layanan ini merupakan buah hasil kerja sama antara LinkAja dengan Kementerian Keuangan. Pembiayaan ini menyasar pelaku usaha mikro yang belum mendapatkan akses kredit usaha rakyat (KUR).
UMi memberikan fasilitas pembiayaan maksimal Rp10 juta per nasabah dan disalurkan oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Pemerintah menunjuk Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebagai coordinated fund pembiayaan UMi.
“Di sini kita (LinkAja) menjadi penyalur pembiayaan produktif usaha ultra mikro. Hingga saat ini LinkAja sudah menyalurkan pembiayaan UMi senilai Rp 1 miliar kepada 200 orang. Hal ini mulai sejak September 2019,” ujar Haryati kepada Kontan.co.id pada Selasa (17/12).
Baca Juga: Pengguna LinkAja telah mencapai 40 juta, 52% dari Pulau jawa
Ia menjelaskan lebih lanjut, dana dari PIP nantinya tetap ditampung oleh himpunan bank himbara yakni BRI, BNI, Mandiri, dan BTN. Namun distribusi pembiayaan UMi ini dilakukan lewat LinkAja. Lantaran pemerintah sudah punya daftar yang akan mendapatkan program ini.
“Biasanya dana tersebut digunakan untuk membeli bahan baku. Nah di sekitar nasabah UMi kita akuisisi juga ekosistemnya, agar nasabah bisa membeli bahan baku menggunakan LinkAja di toko bahan baku tersebut,” jelas Haryati.
Ia bilang langkah kerja sama ini mampu mendeteksi ketepatgunaan pembiayaan tadi. Selain menyalurkan pembiayaan UMi.
Baca Juga: Bidik petumbuhan anorganik, korporasi bangun perusahaan modal ventura
LinkAja juga sudah digandeng oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (PMK) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk menyalurkan dana bantuan sosial (Bansos).
“Proyek pemerintah dalam menyalurkan bansos sudah kita lakukan pilot project di Kabupaten Sleman, Kota Madium, dan Kabupaten Penajam Paser Utara,” papar Haryati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News