kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

LPS dorong konsolidasi perbankan nasional


Kamis, 05 Maret 2015 / 12:58 WIB
LPS dorong konsolidasi perbankan nasional
ILUSTRASI. Simak jadwal MPL ID S12 babak reguler minggu ke-8, Kamis, 21 September 2023


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan mengatakan ada tantangan terberat bagi industri perbankan nasional dalam menghadapi era persaingan terbuka dengan pelaku perbankan dunia. Oleh sebab itu, konsolidasi perbankan nasional harus terus didorong mengingat permodalannya masih terbatas.

Fauzi menegaskan, pasar perbankan Indonesia masih menjanjikan. "Ini terlihat dari tingkat net interest margin (NIM) perbankan Indonesia yang termasuk tinggi dibanding industri perbankan di seluruh dunia," kata Fauzi pada sejumlah wartawan di Jakarta, Kamis (5/3).

Namun, permodalan pelaku industri perbankan nasional masih terbatas. Bahkan dibandingkan permodalan pelaku industri perbankan di kawasan ASEAN, bank dari Indonesia tidak ada yang masuk jajaran besar. "Makanya konsolidasi perbankan harus terus didorong, baik itu perbankan BUMN maupun swasta," ujar Fauzi.

Fauzi mengakui, dilema yang terjadi selama ini adalah sulitnya mencari investor dalam negeri yang berminat untuk investasi besar di industri perbankan. Sebab industri perbankan sangat diatur dengan ketat. "Selain itu, sulit untuk mendapat untung dengan cepat," imbuh Fauzi.

Di sisi lain, mengandalkan investor asing untuk masuk dan memiliki perbankan Indonesia selalu terkendala isu politik. Terlebih Indonesia kini telah menandatangi perjanjian resiprokal sebagai asas kesetaraan dengan negara tetangga.

"Oleh sebab itu, konsolidasi entah itu merger, akuisisi baik itu perbankan BUMN maupun swasta harus terus dilakukan. Terutama untuk kelompok BUKU I (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 100 miliar - Rp 1 triliun) maupun BUKU II (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 1 triliun - Rp 5 triliun)," pungkas Fauzi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×