Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan pertumbuhan bisnis perbankan di tahun ini akan sangat konservatif. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi terus mengalami perlambatan, disertai dengan kondisi likuiditas belum pulih dari pengetatan.
Doddy Arifianto, Kepala Divisi Risiko Perekonomian dan Sistem Perbankan LPS, memproyeksikan kredit tumbuh sebesar 11,5% dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 14% pada tahun ini. Angka proyeksi pertumbuhan ini lebih realistis, karena realisasi pertumbuhan kredit sebesar 11,40% dan pertumbuhan DPK 11,98% pada akhir tahun lalu.
“Jarak pertumbuhan kredit terhadap DPK hanya 2%-3%,” katanya, Rabu (11/2).
Informasi saja, proyeksi pertumbuhan bisnis bank oleh LPS ini berbeda dengan proyeksi regulator perbankan, seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dimana BI memproyeksikan kredit tumbuh 15%-17%, sedangkan OJK memprediksi 16%-18%.
Doddy menambahkan, kredit perbankan tidak akan lari kencang karena likuiditas yang terus terbatas, serta sejumlah aturan yang mewajibkan bank memupuk likuiditas. Terlebih pertumbuhan ekonomi hanya 5% pada akhir tahun lalu.
Adapun, Ia memproyeksikan Indonesia hanya akan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News