Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi pertumbuhan kredit pada 2018 ini sebesar 10% secara tahunan atau year on year (yoy). Membaiknya kredit sampai akhir tahun ini karena upaya bankir untuk lebih longgar dalam memberikan kredit.
Pertumbuhan kredit akhir 2018 tinggi dibandingkan realisasi di April 2018 sebesar 8,9% yoy. "Pertumbuhan kredit April 2018 sedikit turun dibandingkan periode sama 2017 9,5%," kata Fauzi Ichsan Kepala Eksekutif LPS, Rabu (6/6).
Seiring dengan pertumbuhan kredit ini, LPS mencatat DPK pada April 2018 tumbuh 8,1% atau melambat dibandingkan periode sama 2017 9,99% yoy. Perlambatan pertumbuhan DPK ini menurut LPS disebabkan oleh berakhirnya efek tax amnesty atau pengampunan pajak.
Secara umum, LPS mencatat sampai April 2018 kondisi perbankan Indonesia cukup terkendali. Hal ini bisa dilihat dari rasio kecukupan modal (CAR) berada di angka 22,2% atau turun tipis dari periode sama 2017 22,9%.
Selain itu margin bunga bersih atau NIM bank di Indonesia juga sebesar 4,9% atau turun dari periode sama 2017 5,4%. Meskipun NIM turun namun secara umum margin bank di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di Asia.
NIM perbankan sampai akhir tahun tergantung dari pertumbuhan kredit. Jika pertumbuhan kredit tidak terlalu kuat maka NIM perbankan diperkirakan akan sedikit tertekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News