Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sudah memberlakukan standar pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). BI juga mencatat penerapan QRIS oleh merchant meningkat sejak pandemi Covid-19. Para pemain dompet digital pun gencar menerapkan QRIS kepada para merchant.
Seperti PT Visionet Internasiona (OVO) yang menyebut, sejak hadirnya kemudahan melalui fitur bayar menggunakan scan QRIS di aplikasi OVO, transaksi pembayaran merchant online OVO terus berkembang, naik sebanyak 122% di semester kedua 2020.
Harumi Supit, Head of Corporate Communications OVO mengungkapkan, fitur scan QRIS OVO mampu menjembatani pengguna dan penjual dalam bertransaksi secara digital, di mana penjual atau merchant dapat mengirimkan QRIS mereka kepada pengguna untuk kemudian di-scan.
"OVO melakukan berbagai inisiatif agar masyarakat semakin mengenal dan terbiasa dalam melakukan pembayaran digital, termasuk upaya sosialisasi dan pengembangan ekosistem melalui berbagai kemitraan yang terjalin, yang secara tidak langsung juga menyebabkan use case OVO semakin berkembang," kata Harumi kepada kontan.co.id, Rabu (7/4).
Baca Juga: Dukung pembayaran digital, regulator dan bank kebut pengembangan digital banking
Menurutnya, pengembangan layanan finansial juga menjadi fokus OVO sendiri untuk dapat memperluas ekosistem, sehingga dapat memberikan solusi dan manfaat bagi para pengguna akan kebutuhan finansial mereka.
Seiring pertumbuhan merchant OVO yang terus meningkat, terutama pada sektor UMKM, transaksi QRIS di OVO juga diharapkan membesar di tahun 2021 ini. Asal tahu saja, jumlah mitra UMKM OVO bertambah 95% di 2020,
"Sebagian besar merchant OVO sudah menggunakan QRIS, tepatnya ada 950.000 merchant, hampir menyentuh angka sejuta. Pencapaian tersebut mencerminkan komitmen OVO dalam mendukung kebijakan pemerintah dan mendorong percepatan inklusi finansial sebagai visi perusahaan," kata Harumi.
Dalam memperluas cakupan QRIS di merchant, OVO senantiasa mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi atau kebutuhan finansial lainnya secara digital, salah satunya ialah dengan QRIS yang dinilai lebih mudah dan aman terlebih pada kondisi saat ini.
"Seiring dengan fokus tersebut, OVO akan secara terus menerus mengembangkan fitur QRIS dan kolaborasinya dengan berbagai mitra, agar terus sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan terus menerapkan hal tersebut, pertumbuhan merchant dan penggunaan QRIS juga akan terdorong dengan sendirinya," imbuhnya.
Sementara itu, Gojek dan GoPay juga senantiasa mendukung Bank Indonesia dalam mensosialisasikan dan mengimplementasikan QRIS ke masyarakat dan juga merchant.
"Kami percaya QRIS akan mendorong peningkatan kualitas, daya saing, dan inovasi tidak hanya pada rekan usaha besar saja tetapi sampai ke pedagang kecil dan mikro. Pandemi telah mentransformasi kebiasaan masyarakat terutama aktivitas digital. Pembayaran digital semakin diandalkan sebagai opsi pembayaran utama bagi masyarakat di masa pandemi," ujar Budi Gandasoebrata, Managing Director, GoPay.
Gopay juga melihat preferensi konsumen sudah berpindah ke ranah digital dan juga lebih sadar terhadap layanan jasa keuangan. Sehingga transaksi GoPay menggunakan QRIS terus mengalami peningkatan secara eksponensial, baik dari segi volume maupun nilai transaksi semenjak QRIS diadopsi dan diimplementasikan pada 1 Januari 2020.
Gopay juga telah mengedukasi merchant dan user cara menggunakan QRIS GoPay, contohnya, dengan mengaktifkan metode pembayaran melalui QRIS pada aplikasi GoBiz, Moka dan Midtrans, juga melakukan sosialisasi mengenai penerimaan QRIS untuk semua pembayaran GoPay (offline dan online).
"Kelebihan QRIS GoPay sebagai bagian dari ekosistem Gojek adalah terbentuknya jaringan UMKM yang sangat kuat dengan lebih dari 1 juta UMKM di Indonesia. Jutaan UMKM ini bisa aktivasi QRIS di aplikasi merchant yang memang sudah mereka pakai sebelumnya," imbuh Budi.
Baca Juga: Per 19 Maret 2021, BI catat 6,55 juta merchant terdaftar QRIS
Direktur Marketing LinkAja Edward Kilian Suwignyo juga mengungkapkan, pembayaran transaksi menggunakan QRIS pada LinkAja terus meningkat. Hal ini karena semua pemain telah menggunakan QRIS untuk on boarding merchant. Sehingga acceptance merchant QRIS juga meningkat cukup banyak. Kemudahan transaksi QRIS 1 QR untuk semua issuer juga membuat penerimaan merchant lebih mudah dan lebih cepat.
"Hingga saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta merchant, paling banyak adalah di merchant makanan dan minuman," kata Edward.
Dalam menggenjot lagi transaksi, LinkAja terus melakukan edukasi, juga memberikan insentif bagi masyarakat untuk menggunakan transaksi QRIS berupa program program cashback atau program akuisisi lainnya. LinkAja juga fokus membidik merchant utamanya di tier 2/3, pada sektor UMKM
"Dalam memperluas cakupann QRIS, Kami bekerja sama dengan shareholder kami, himbara untuk bersama sama turun melakukan edukasi kepada merchant. Selain itu pengembangan ekosistem terkait seperti channel untuk top up saldo juga terus dikembangkan," imbuh Edward.
Selanjutnya: QRIS semakin digemari, bagaimana persaingan antara bank dan nonbank?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News