Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) pengelola platform pembayaran LinkAJa Danu Wicaksana menyatakan pihaknya bakal menerima suntikan modal dari tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di luar delapan BUMN yang telah teken komitmen setoran modal.
Jumlah tersebut juga lebih banyak dibandingkan pernyataan Danu saat peluncuran resmi LinkAja pada akhir Juni lalu. Ketika itu ia menyatakan ada lima BUMN selain yang sudah teken komitmen.
Baca Juga: Presiden minta bunga kredit diturunkan, ini jawaban bankir
“Bulan depan akan masuk tujuh sampai delapan BUMN lagi yang akan masuk yang ikut pendanaan series A. Namun saya belum bilang siapanya, nanti ketika injeksi dana sudah masuk baru bisa kami sebutkan,” kata Danu di Jakarta, Rabu (6/11).
Dalam prospektus yang diterbitkan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM, anggota indeks Kompas100) Juni lalu delapan BUMN yang telah menandatangani komitmen setoran modal adalah PT Telkomsel, PT Pertamina, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100).
Lalu ada pula PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100), PT Asuransi Jiwasraya, dan PT Danareksa.
Sementara lima tambahan BUMN yang disebut Danu saat peluncuran adalah PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga Tbk (JSMR, anggota indeks Kompas100), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura II.
Baca Juga: Tak jadi prioritas, DPK valas perbankan kian melandai
Para pihak tersebut bakal mengeksekusi penerbitan saham Finarya dengan nilai total mencapai Rp 1,65 triliun. “Jadi akan ada dua sampai tiga BUMN baru selain yang sudah diketahui, sehingga komposisi kepemilikan sahamnya pun akan berubah sedikit nanti,” lanjut Danu.
Seluruh aksi pendanaan series A ini ditargetkan Danu bakal rampung akhir 2019 kelak. Selanjutnya, Danu bilang, pihaknya juga bakal kembali melakukan fundraising untuk menggelar pendanaan series B yang terbuka bagi pihak swasta.
Sebelumnya Direktur Finance, Treasury, and Strategy BTN Nixon Napitupulu sempat menyatakan kepada Kontan.co.id bahwa pihaknya bakal menunda setoran modal ke LInkAja. Alasannya, perseroan belum merampungkan akuisisi terhadap perusahaan modal ventura yang bakal jadi kendaraan untuk menyetor dana ke LinkAja.
Baca Juga: Mulai dari Rp 100 ribu, OCBC NISP tawarkan asuransi rumah lewat aplikasi digital
“Sepertinya setoran modal mesti ditunda karena akuisisi modal ventura kami belum rampung. Kami mungkin akan setor modal untuk saham Seri B tahun depan, jadi bukan tahun ini. kalau akuisisi modal venturanya kami harapkan bisa selesai akhir tahun,” kata Nixon kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Terkait hal ini Danu juga mengafirmasi bahwa hingga kini BTN memang belum masuk dalam pendanaan series A perseroan. Padahal dalam prosepektus Telkom, BTN dijadwalkan setor modal paling lambat akhir Oktober 2019 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News