kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Makin canggih, bank besar dan syariah kini sudah bisa buka rekening secara digital


Jumat, 14 Februari 2020 / 15:01 WIB
Makin canggih, bank besar dan syariah kini sudah bisa buka rekening secara digital
ILUSTRASI. Nasabah membuka rekening menggunakan mesin BNI Sonic.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren teknologi dan digital yang semakin marak membuat industri perbankan semakin gencar mengembangkan produk berbasis teknologi. Salah satunya yakni pembukaan rekening secara digital maupun daring. Selain untuk menjaga efisiensi, cara ini juga terbukti ampuh dalam upaya menjaring nasabah baru, khususnya dari segmen milenial.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang punya pendekatan berbeda dengan bank pada umumnya yang memberikan layanan pembukaan rekening secara daring. Pemimpin Divisi Pengelola Jaringan BNI, Anang Fauzi menyebut pihaknya menyediakan layanan pembukaan rekening melalui mesin BNI Self Service Opening Account (Sonic).

Baca Juga: Pendapatan fee Bank BUMN dari transaksi e-Channel kian menggemuk

Sejak dirilis April 2019, bank berlogo 46 ini telah memiliki 33 mesin per akhir Januari 2020 yang tersebar di beberapa cabang BNI. 
Menurut Anang, lewat pemanfaatan mesin tersebut pihaknya sudah berhasil menjaring sebanyak 14.500 nasabah baru per Januari 2020. Jumlah tersebut meningkat cukup deras dari akhir Desember 2019 lalu yang sebesar 13.190 rekening.

"Mesin BNI Sonic awalnya baru 7 mesin, per Desember 2019 kami mulai terus secara bertahap," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (14/2).

Kendati masih terbilang baru, bank berlogo 46 ini menyatakan tabungan BNI lewat mesin ini sudah mencapai Rp 40 miliar di akhir Januari 2020. Posisi tersebut meningkat dari akhir 2019 sebesar Rp 35 miliar.

Adapun, untuk pembukaan rekening melalui mesin BNI Sonic, calon nasabah hanya perlu membawa identitas berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Lalu dalam prosesnya, tidak perlu lagi ada sesi wawancara dengan petugas Customer Service BNI, cukup menggunakan biometrik atau sidik jari untuk mengidentifikasi nasabah sebagai pengganti proses Know Your Customer (KYC).

Sebagai tambahan informasi, per akhir 2019 lalu BNI mencatatkan realisasi dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 614,31 triliun. Realisasi itu tumbuh 6,1%8 merilis layanan pembukaan rekening secara daring. 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×