Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin mesra mengandeng pelaku industri digital dalam mengarap bisnis. Mulai bekerja sama dengan pelaku ecommerce maupun dengan penyedia jasa keuangan digital (fintech).
PT Bank Central Asia Tbk membukukan total disbursement of digital partnership mencapai Rp 145,76 miliar melalui berbagai skema pembiayaan.
SVP Commercial & SME Business BCA Elvriawati Tumewah menyatakan, sejumlah program yang mendukung digital partnership ini antara lain business personal loan direct, business personal loan e-commerce, dan channeling fintech.
Baca Juga: Perbankan raup berkah dari peningkatan belanja online
Terbaru, BCA menggandeng penyelenggara fintech peer to peer lending Modal Rakyat untuk menyalurkan kredit ke pelaku UMKM. Melalui kerja sama ini, BCA mengalokasikan limit kerja sama senilai Rp 20 miliar yang akan didistribusikan kepada UMKM yang sedang mengembangkan bisnis.
Adapun, kerja sama ini akan dilakukan melalui fasilitas channeling pembiayaan dengan plafon per debitur sebesar maksimal Rp 2 miliar. Tenor pembiayaan ini maksimal 3 bulan.
“Kami mencermati perkembangan bisnis di era digital saat ini semakin pesat sehingga muncul beragam fintech untuk memenuhi beragam kebutuhan masyarakat. BCA melihat hadirnya fintech ini berhasil membuka pintu baru bagi perkembangan bisnis perbankan di Tanah Air,” ujarnya pada pekan lalu.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tak mau ketinggalan. BNI mengoptimalkan kerja sama dengan pelaku ecommerce. BNI berkolaborasi dengan platform e-commerce JD.ID meluncurkan Kartu Kredit BNI JD.ID.
Terlebih, hingga September 2021 transaksi pembayaran belanja menggunakan Kartu Kredit BNI di platform JD.ID naik 4,3% secara year on year (yoy) yang tidak terlepas dari perubahan yang signifikan dari pola aktivitas normal baru ini.
Direktur Bisnis Konsumer Bank Negara Indonesia Corina Leyla Karnalies optimis bisnis kartu kredit bisa optimal di kuartal keempat 2021.
Ia optimistis pertumbuhan bisnis ini naik 10% selama tiga bulan mendatang seiring mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.
Baca Juga: BNI bantu kelompok tani bangun ekowisata di Bogor
Selain itu, BNI menggarap bisnis PayLater dengan menggandeng Traveloka dan Shopee.
BNI mencatatkan baki debit PayLater senilai Rp 118 miliar pada September 2021. Adapun total penyaluran kredit yang sudah disampaikan via PayLater ini sudah mencapai Rp 325 miliar.
Secara kualitas, nonperforming loan (NPL) dari produk ini kurang dari 1% hingga kuartal ketiga 2021.
“Kerja sama PayLater akan terus dikembangkan dan ke depannya diharapkan dapat berkontribusi lebih besar bagi consumer lending seiring dengan tumbuhnya PayLater sebagai alat pembayaran di e-commerce yang semakin populer,” ujar Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer BNI Teddy Wishadi kepada Kontan.co.id.
Demam belanja online juga dimanfaatkan oleh PTBank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan menjalin kerja sama dengan Traveloka untuk menjalankan bisnis paylater. Lewat kolaborasi ini, BRI berhasil menyalurkan kredit Rp 200 miliar per September 2021.
“Nilai itu tumbuh sebesar 109% atau lebih 2 kali lipat secara year on year (yoy),” ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id.
Aestika menyebutkan, untuk paylater ini pengguna bisa menikmati bunga yang sama dengan kartu kredit reguler. Namun terdapat penawaran bunga 0% untuk program cicilan di merchant-merchant yang telah diajak kerja sama.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) juga jalin kerja sama dengan fintech PT Berdayakan Usaha Indonesia sebagai penyelenggara fintech P2P lending Batumbu untuk menyalurkan kredit ke UMKM.
Pada tahap awal, CIMB Niaga berkomitmen menyalurkan pembiayaan ke UMKM lewat Batumbu senilai Rp 50 miliar.
Baca Juga: CIMB Niaga bidik transaksi pembelian tiket pesawat lewat OCTO Mobile
Kerja sama ini dilakukan melalui skema channeling untuk memberikan akses finansial yang lebih luas bagi UMKM. Para pelaku usaha di segmen tersebut bisa mengajukan pinjaman untuk tagihan dagang (invoice financing) kepada CIMB Niaga melalui platform milik Batumbu, sehingga dapat terus mengembangkan bisnisnya.
Head of Emerging Business Banking CIMB Niaga Tony Tardjo menyatakan, sejalan dengan mulai meningkatnya aktivitas usaha setelah melewati fase menantang akibat pandemi, CIMB Niaga terus mendukung pertumbuhan bisnis UMKM, salah satunya melalui sinergi dengan fintech seperti Batumbu.
Dengan mengedepankan kemitraan yang saling menguntungkan dan melengkapi keunggulan masing-masing, perbankan dan fintech dapat lebih fokus menumbuhkan usaha sesuai dengan keahlian utamanya.
Selanjutnya: Rachmat Gobel dorong UMKM gunakan QR Code
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News