Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Porsi pembiayaan PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance membeberkan sejumlah tantangan dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif pada tahun ini.
Direktur Keuangan Mandala Finance Roberto AK Un menyadari bahwa lesunya daya beli masyarakat dan ketidakpastian di sektor produktif dapat berdampak pada menurunnya permintaan pembiayaan produktif.
"Khususnya, dari pelaku usaha kecil dan mikro yang cenderung menunda ekspansi usaha maupun pembelian aset produktif saat kondisi pendapatan tidak stabil," ucapnya kepada Kontan, Jumat (11/7).
Selain itu, Roberto juga menyampaikan terdapat beberapa tantangan yang perlu diantisipasi saat memberikan pembiayaan ke sektor produktif, yaitu fluktuasi pendapatan pelaku usaha dan profil risiko yang lebih tinggi. Hal itu dikarenakan sebagian besar pelaku usaha mikro dan kecil belum memiliki laporan keuangan maupun aset agunan yang memadai.
Demi meningkatkan pembiayaan multiguna ke sektor produktif, Roberto mengatakan Mandala Finance tetap menerapkan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran untuk menjaga portofolio bisnis yang sehat, melakukan diversifikasi portofolio, serta meningkatkan inovasi teknologi dalam produk dan layanan.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Mandala Finance Tumbuh Melambat Hingga Juni 2025
Sementara itu, penyaluran pembiayaan Mandala Finance ke sektor produktif masih berada di bawah rata-rata industri multifinance. Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, porsi pembiayaan multifinance ke sektor produktif tercatat sebesar 46,47% per Mei. Angka itu sudah masuk ke dalam target yang sudah direncanakan sebesar 46%-48% pada periode 2026-2027.
"Porsi pembiayaan multiguna untuk sektor produktif berada di kisaran 15%-20% per Mei 2025," kata Roberto.
Sayangnya, tak disebutkan nilai yang dibukukan dari pembiayaan produktif. Lebih lanjut, Roberto hanya menyebut porsi produktif yang terbilang masih di bawah rata-rata industri itu tak terlepas dari fokus Mandala Finance yang pembiayaannya masih didominasi oleh pembiayaan konsumen, seperti motor baru hingga motor bekas.
Secara keseluruhan, Roberto mengeklaim total pembiayaan Mandala Finance tumbuh sebesar 4% per Mei 2025, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Siapa Pemilik Bitcoin Terbanyak di Dunia Tahun 2025? Ini Daftar Lengkapnya
Menarik Dibaca: Harga Emas Naik Moderat, Potensi Pemecatan Ketua Fed jadi Katalis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News