kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mandiri bantah beli valas di pasar


Jumat, 18 Januari 2013 / 00:59 WIB
Mandiri bantah beli valas di pasar
ILUSTRASI. Sisa lahan di samping rumah dapat dimanfaatkan menjadi taman minimalis. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/9/11/2017.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kebutuhan dolar dari beberapa perusahaan besar biasanya selalu menjadi isu yang mengguncangkan nilai tukar rupiah terhadap US dolar. Mungkin hal ini juga yang membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sempat mencurigai Bank Mandiri, BNI, dan BRI membeli valas di pasar untuk kebutuhan Pertamina dan PLN.

Tapi Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini membantah pihaknya tidak melakukan pembelian valuta asing (valas) di pasar untuk memenuhi keperluan Pertamina.

Zulkifli menyatakan bahwa dana valas Bank Mandiri meningkat 15%. Pada 2011, Dana Pihak Ketiga (DPK) valas di Bank Mandiri yaitu US$ 5,6 miliar naik menjadi US $ 6,7 miliar di 2012.

Tapi menurut Zulkifli kenaikan dana valas Bank Mandiri ini menandakan kecukupan valas. Sehingga pihaknya tidak perlu beli di pasar. "Saya kira keluhan tidak tepat," ucap Zulkifli.

Zulkifli mengatakan, pemenuhan dana valas Pertamina dilakukannya dari penukaran dari hasil profit ekspor debitur Bank Mandiri. "Kalau kita mengambil di pasar, itu sangat sedikit dan tidak signifikan," tuturnya.

Ia mengatakan, bila nanti Bank Mandiri diminta membeli valas ke BI, hanya sebatas yang diperlukan saja. "Karena selama ini kita penuhi DHE eksportir kita," ucap Zulkifli. Ia menambahkan, kalau pun BI menjual kredit valas, tidak akan di luar harga pasar.

Zulkifli mengatakan, Bank Mandiri akan lebih selektif dalam peningkatan kredit valas, karena situasi global yg belum begitu baik. "Kita akan berhati-hati dalam pemberian kredit valas," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×