Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perbankan sepertinya harus bekerja keras untuk mencapai target pertumbuhan kredit secara industri sebesar 12%-14% pada tahun ini. Pasalnya, hingga kuartal I-2016, pertumbuhan kredit baru mencapai 8,42%, sedangkan potensi kenaikan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) masih ada kenaikan sampai akhir tahun ini.
Untuk itu, perbankan mulai getol membidik sejumlah sektor alternatif, termasuk sektor komersial. Ini terlihat dari data penyaluran kredit komersial 8 bank besar pada kuartal pertama tahun ini yang naik 9,93%. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi ketimbang pertumbuhan kredit komersial pada kuartal I-2015 yang hanya 6,86%.
Salah satu yang membidik sektor komersial yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank berkode saham BMRI ini pada akhir tahun ini menargetkan bisa mencapai pertumbuhan kredit komersial sebesar 8%-9%.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N Mansury mengatakan, pada triwulan I-2016, pertumbuhan kredit komersial Bank Mandiri sebesar 7%. “Pertumbuhan kredit komersial ini didorong oleh industri perdagangan dan kontraktor,” ujar Pahala, Senin, (16/5).
Menurutnya, Mandiri akan berusaha menjaga kualitas kredit di segmen ini. Sebagai informasi, pada kuartal I-2016, NPL sektor komersial Mandiri sebesar 4% - 5%. Sampai akhir tahun ini, ia menyebut, Mandiri akan berusaha menurukan NPL di sektor komersial.
Direktur Risk Management and Compliance PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, untuk menjaga kualitas kredit kredit di sektor komersial, Mandiri akan memisahkan beberapa sektor komersial yang mempunyai NPL relatif tinggi, seperti komoditas migas dan pertambangan. “Kita datangin satu per satu, jadi lihat cash flow project-nya, kalau memang kira-kira bermasalah kami akan lakuakan early restructure,” ujar Siddik, Senin, (16/5).
Selain itu, menurut Siddik, untuk meningkaktan penyaluran kredit sektor komersial, Mandiri akan memacu beberapa segmen yang masih mempunyai kualitas kredit yang bagus. Beberapa sektor komersial yang akan menjadi sasaran Mandiri adalah sektor barang konsumer, alat kesehatan, makanan dan minuman, IT dan pendidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News