Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bank Mandiri mengaku pada semester dua ini selain berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kualitas kredit, perseroan juga fokus ke peningkatan sumber dana murah melalui transaction banking. Nah, transaksi banking ini berasal dari nasabah debitur dan payment platform yang digunakan secara luas oleh nasabah individual.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa, porsi peningkatan giro bank berlogo pita emas ini mengalami perbaikan yang dikontribusikan dari penempatan dari nasabah yang memanfaatkan transaksi banking produk khususnya mandiri cash manajemen.
“Untuk DPK pada semester dua diperkirakan masih tumbuh dikisaran 15% sampai 15% yoy. Selain itu pada semester dua nanti, Mandiri akan menjaga rasio dana murah terhadap total DPK di level 60%,” ujar Kartika kepada KONTAN, di Jakarta, Selasa (11/08).
Seperti diketahui pada semester pertama tahun ini, tercatat Bank Mandiri memiliki porsi dana deposito yang relatif besar yaitu mencapai Rp 250,9 triliun atau 38,31 % dari total keseluruhan DPK. Kedua adalah tabungan sejumlah Rp 236,43 triliun atau 36,1% dari keseluruhan DPK. Ketiga adalah dana giro yang mencapai Rp 167,51 triliun atau 25,58% dari keseluruhan total DPK bank Mandiri.
Pada semester pertama tahun ini, tercatat pertumbuhan dana DPK terbesar adalah dari giro yaitu sebesar 40,21% kedua adalah deposito yaitu 19,13% dan ketika adalah dana tabungan yang hanya tumbuh 4,54%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News