Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perusahaan sekuritas gencar melakukan edukasi dalam rangka menggenjot volume transaksi. PT Mandiri Sekuritas berharap dapat membukukan volume transaksi aktif alias active ratio hingga dua kali lipat pada tahun ini.
Direktur PT Mandiri Sekuritas C. Paul Tehusijarana mengatakan, perusahaan fokus pada peningkatan volume active ratio ketimbang mengejar peningkatan jumlah investor. Sebab, jumlah investor dinilai belum menunjukkan peningkatan yang berarti.
Saat ini, Mandiri Sekuritas tengah melalukan perbaikan aplikasi Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST) serta terus melakukan edukasi melalui #EduChallenge
"Kami berharap dapat meningkatkan volume active ratio dari 15% pada Desember tahun lalu menjadi 30% pada akhir tahun ini," ujar Paul, Rabu (1/6).
Per April 2016, active ratio masih di angka 15%. Untuk diketahui, jumlah nasabah ritel Mandiri Sekuritas sebanyak 51.000. Sebanyak 84% adalah investor berusia produktif berusia antara 18 tahun hingga 45 tahun yang merupakan digital native. Ini potensi yang sangat besar mengingat tingginya adopsi digital di Mandiri Sekuritas sebesar 70% nasabah merupakan pengguna layanan MOST.
Volume transaksi juga di dorong melalui #EduChallenge, di mana Mandiri Sekuritas memberikan trading ideas. Nantinya, nasabah yang hendak trading diberikan petunjuk berupa hasil riset Mandiri secara fundamental maupun teknikal.
Mandiri juga mengundang pihak lain untuk menyampaikan pandangannya (analisa) di aplikasi tersebut sehingga nasabah dapat memilih analisa yang ada. Di tengah indeks harga saham gabungan (IHSG) yang turun belakangan ini, aplikasi ini diharapkan dapat memberikan stimulus bagi nasabah untuk kembali bertransaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News