kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Mandiri Sekuritas Optimistis Penggalangan Dana di Pasar Modal Tahun Ini Tetap Tinggi


Rabu, 09 Maret 2022 / 16:11 WIB
Mandiri Sekuritas Optimistis Penggalangan Dana di Pasar Modal Tahun Ini Tetap Tinggi
Jajaran direksi Mandiri Sekuritas saat paparan kinerja di Jakarta, Rabu (9/3).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Sekuritas optimistis, aksi penggalangan dana di pasar modal yang direncanakan para kliennya pada tahun 2022 akan tetap terlaksana meski dibayangi sentimen negatif dari pasar global. Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan, dari diskusi yang terjalin, para klien Mandiri Sekuritas terlihat antusias untuk melakukan transaksi di pasar modal.

Menurut Oki, saat ini Mandiri Sekuritas sudah menerima mandat penjaminan emisi untuk beberapa global bond dan initial public offering (IPO). Minat perusahaan Indonesia untuk menggalang dana di pasar modal global tidak hanya melalui obligasi dollar Amerika Serikat pada umumnya, melainkan juga melalui produk alternatif lain seperti sustainability bond dan syariah bond.

Selanjutnya, terkait IPO, momentum IPO dengan nilai emisi jumbo pada tahun 2021 diyakini akan berlanjut pada tahun 2022 dan 2023. Terlebih lagi, tahun 2022 disebut-sebut sebagai tahun pemulihan ekonomi sehingga perusahaan diperkirakan akan membutuhkan pendanaan demi mempersiapkan belanja modal yang lebih besar.

Baca Juga: Sepanjang 2021, Pendapatan Mandiri Sekuritas Meningkat 55% jadi Rp 1,23 Triliun

"Setelah pandemi, korporasi akan spending capex mereka sehingga saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan fund raising di pasar modal. Sudah banyak perusahaan yang diskusi dengan Mandiri Sekuritas dari semua sektor, baik itu sektor tradisional hingga sektor new economy seperti teknologi, renewable energy, dan lain-lain," tutur Oki dalam acara Jumpa Pers Hasil Bisnis Mandiri Sekuritas Tahun 2021 secara virtual, Rabu (9/3).

Di samping itu, Mandiri Sekuritas juga optimistis pertumbuhan dari bisnis brokerage (perdagangan perantara) pada 2022 akan tumbuh lebih tinggi dibanding 2021. Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Silva Halim menilai, bursa saham Indonesia tergolong resilient dan outperforming di tengah pasar global yang volatile.

Hal itu terlihat dari arus dana investor asing yang terus masuk ke Indonesia. Secara year to date sampai dengan Rabu (9/3), net buy asing di pasar reguler sudah mencapai sekitar Rp 28 triliun atau sudah lebih dari 50% dibanding net buy asing setahun penuh 2021 yang sekitar Rp 42 triliun.

"Sementara itu, jika berkaca pada empat tahun sebelumnya, investor asing konsisten mencatatkan foreign outflow. Jadi, hal ini menunjukkan minat investor asing ke Indonesia masih sangat positif," kata Silva.

Baca Juga: Ini Kontribusi Portofolio Mandiri Capital Indonesia bagi Bisnis Bank Mandiri

Dalam rangka memanfaatkan berbagai peluang dan prospek positif tersebut, Mandiri Sekuritas sudah menyusun beberapa fokus bisnis untuk tahun 2022. Pertama, memperkuat ketiga lini bisnis yang ada, yaitu investment banking, capital market, dan retail. Kedua, memaksimalkan pertumbuhan bisnis retail melalui peningkatan layanan digital untuk para nasabah.

Sebagai contoh, Mandiri Sekuritas akan melakukan analisis lebih banyak pada sektor-sektor yang sedang tren atau booming untuk membantu investor berinvestasi dengan lebih baik dan lebih tepat. Selain itu, Mandiri Sekuritas juga akan terus melakukan literasi kepada nasabah dan calon nasabah, serta mengembangkan aplikasi online trading MOST.

Ketiga, mengoptimalkan solusi keuangan bagi para klien dan nasabah melalui sinergi yang lebih kuat dengan Bank Mandiri selaku induk usaha. Keempat, memperkuat posisi di industri pasar modal di Indonesia dan regional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×