Reporter: J. Ani Kristanti |
JAKARTA. Kenaikan permintaan produk turunan kelapa sawit mendorong Bank Mandiri untuk ikut meningkatkan penyaluran kredit di sektor perdagangan dan refinery (off farm) produk kelapa sawit. "Prospeknya bagus dan itu produk itu banyak dibutuhkan masyarakat, kami siap mendorong industri hilir dengan menargetkan pertumbuhan kredit minimal 20%," ujar Rafjon Yahya, Executive Vice President Agro Based Bank Mandiri saat konferensi press pembukaan 6'th Indonesian Palm Oil Conference yang berlangsung di Nusa Dua, Bali (2/12).
Maklum, saat ini, pengucuran kredit Bank Mandiri di industri hilir kelapa sawit ini masih terbilang kecil, bila dibandingkan kredit yang tersalur untuk perkebunan kelapa sawit (on farm). "Penyaluran kredit, khususnya refinary masih sedikit," ujar Rafjon.
Hingga Oktober 2010 ini, penyaluran kredit di sektor perdagangan dan refinery kelapa sawit mencapai Rp 6,6 triliun. Lebih rinci, kredit perdagangan sebesar Rp 4,6 triliun dan kredit refinery mencapai Rp 2 triliun.
Sementara, kredit di sektor perkebunan dan pabrik kelapa sawit mencapai Rp 23,5 triliun. Di sektor ini, kredit yang tersalur terbagi menjadi dua, untuk perkebunan besar kredit mencapai Rp 21,2 triliun dan kredit petani plasma Rp 2,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News