Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Realisasi agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau Laku Pandai PT Bank Mandiri Tbk hingga per 31 Oktober 2016 mencapai 12.800 agen. Jumlah tersebut 51,2% dari total target sepanjang tahun 2016 sebesar 25.000 agen yang diberi nama AgenMU (agen laku pandai Mandiri).
Vice President Micro Banking Mandiri Sumedi mengatakan, pihaknya akan terus ikut berpartisipasi program inklusi keuangan yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini guna memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan perbankan. "Bank Mandiri berpartisipasi dengan menghadirkan outlet-outlet agen laku pandai dan produk tabungan Basic Saving Account (BSA) yang diberi nama SiMakmur," kata Sumedi kepada KONTAN (1/11).
Adapun dari jumlah nasabah tercatat sudah ada lebih dari 12.000 nasabah SiMakmur yang tersebar di seluruh Indonesia. Sumedi juga menambahkan, jumlah rata-rata saldo pemilik rekening produk SiMakmur Mandiri saat ini berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000. Jumlah saldo tersebut memang dipatok rendah sesuai dengan target pemasaran produk SiMakmur antara lain menyasar kepada golongan masyarakat yang masih belum memiliki akses ke layanan perbankan atau unbanked.
Sayangnya, saat dimintai besaran volume transaksi, Sumedi enggan berkomentar. "Target awal kami memang masih mau menambah jumlah account dulu, bukan jumlah transaksi," katanya.
Selain itu, untuk produk SiMakmur Mandiri membebaskan nasabah dari biaya seperti administrasi bulanan, pembukaan rekening, penyetoran tunai, pemindahbukuan, penutupan rekening dan rekening pasif. Sumedi menjelaskan, untuk saat ini Bank Mandiri masih belum memiliki target jumlah nasabah laku pandai dan masih terfokus untuk memperbanyak jumlah keagenan laku pandai di daerah pelosok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News