kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mandiri Utama Finance Belum Berencana Kerek Bunga Pembiayaan di Awal 2024


Rabu, 29 November 2023 / 21:49 WIB
Mandiri Utama Finance Belum Berencana Kerek Bunga Pembiayaan di Awal 2024
ILUSTRASI. Mandiri Utama Finance (MUF) belum berencana menaikkan suku bunga pembiayaan untuk penyaluran di awal tahun 2024./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/11/2021.


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multifinance Mandiri Utama Finance (MUF) mengaku belum berencana menaikkan suku bunga pembiayaan untuk penyaluran di awal tahun 2024.

Untuk diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan tren suku bunga tinggi akan berlanjut pada tahun depan. Jika ramalan OJK benar terjadi, maka bisa menambah beban perusahaan multifinance. Terlebih, sepanjang periode Januari-Agustus 2023, beban bunga multifinance sudah melesat 41,14% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 15,52 triliun.

Direktur Utama Mandiri Utama Finance Stanley Setia Atmadja mengungkap, dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akhir-akhir ini belum terlalu terasa di industri pembiayaan. Serta, transmisi perubahan suku bunga acuan selama ini perlu waktu untuk sampai di lapangan, yang diperkirakan baru akan terasa di tahun depan.

Baca Juga: MUF Optimistis Bisa Menjaga Rasio NPF pada Tahun 2024, Begini Strateginya

Menyikapi hal tersebut, Stanley menyebut MUF akan terus berupaya mempertahankan biaya dana di level yang tidak berbeda jauh dengan tahun ini. Juga, melalui strategi penambahan partner penyedia dana dan juga perluasan alternatif pendanaan baru.

“Ada potensi penurunan suku bunga kembali di pertengahan tahun depan, sebagaimana yang telah disampaikan oleh beberapa analis dan ekonom. Sehingga suku bunga perbankan di level tinggi tidak akan berlaku sepanjang tahun depan,” jelas Stanley kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11).

Stanley menyampaikan, beban bunga berkontribusi kurang lebih 20% dari total beban keuangan. Adapun beban bunga atas pinjaman modal kerja merupakan salah satu komponen utama dari total beban keuangan perusahaan.

Karena itu, untuk membentuk suku bunga pembiayaan kepada nasabah, Stanley bilang perlu untuk mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk persaingan di industri. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, sampai saat ini MUF belum berencana menaikkan suku bunga pembiayaan.

Baca Juga: MUF Catat NPF 1,52% pada Oktober 2023, Begini Targetnya hingga Akhir Tahun

Sebagai informasi, bunga yang ditawarkan MUF saat ini di kisaran 28%-33% untuk kendaraan roda dua, dan 12%-17% untuk roda empat. 
Sementara itu, nilai pembiayaan multiguna MUF hingga September 2023 mencapai Rp 10,1 triliun, atau mendekati porsi 70% dari total penyaluran pembiayaan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×