Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) menggelar pameran otomotif MUF Auto Fest 2023 di Jakarta. Ini untuk melayani kebutuhan kendaraan bermotor baik pembiayaan konvensional maupun syariah dan sebagai strategi meningkatkan penyaluran pembiayaan.
Direktur Finance dan Business Relationship Mandiri Utama Finance Rully Setiawan menyampaikan, sebelumnya MUF Auto Fest 2023 dilakukan di Medan dan Semarang, di mana realisasi pembiayaan yang diterima dari event di kedua kota tersebut cukup baik.
“Kita sambil memperkenalkan rebranding kita Mandiri KKB menjadi Mandiri Auto. Itu yang paling bagus adalah Mandiri Auto Festival di Jakarta, sales-nya sampai Rp 100 miliar Surat Pesanan Kendaraan (SPK). Kemudian kita lanjutkan lagi dengan Medan dan Semarang, tapi memang tidak sebagus Mandiri Auto Festival,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/10).
Baca Juga: Pembiayaan Multifinance Lebih Banyak di Jawa
Rully menyampaikan, MUF Auto Fest 2023 yang diselenggarakan di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada 10 hingga 17 Oktober 2023, disebut-sebut memiliki daya beli yang jauh lebih tinggi.
“Targetnya ini minimal bisa menyamai apa yang kita dapat di Mandiri Auto Festival di Menara Mandiri, minimal Rp 100 miliar. Sementara total target dari MUF Auto Fest 2023 minimal Rp 500 miliar,” katanya.
Asal tahu saja, setelah selesai di Jakarta, MUF Auto Fest 2023 juga bakal digelar di Bandung, Surabaya dan Makassar.
Sementara itu, Rully mengungkapkan bahwa selain mengadakan event seperti ini, pihaknya juga memiliki strategi dalam meningkatkan penyaluran pembiayaan yaitu dengan memanfaatkan database Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Mantap.
“Jadi strategi kita sebetulnya kita lebih ke penetrasi database dari ketiga bank itu. Sebetulnya kita manfaatkan penjualan ke dalam saja, kita pasti hasilnya bagus,” ungkapanya.
Baca Juga: Mandiri Utama Finance Bukukan Pembiayaan Multiguna Rp 8,96 Triliun hingga Agustus
Dia bilang, porsi pembiayaan antara konvensional dan syariah masih didominasi oleh konvesional. Pasalnya, penyaluran pembiayaan syariah hanya sekitar 10%.
“Tapi kami yakin pertumbuhan syariah itu akan menjadi penggerak pembiayaan, karena kita berpikir banyak nasabah sudah syariah. Itu adalah market yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik,” terangnya.
Untuk diketahui, MUF mencatat sepanjang tahun lalu berhasil menyalurkan pembiayaan baru MUF mencapai Rp 17,9 triliun, naik sebesar 54% year on year (yoy). Sementara, dari Januari hingga Agustus 2023 MUF menyalurkan pembiayaan baru Rp 13,2 triliun, naik 24% yoy.
“Kita harapannya (target penyaluran pembiayaan) di tahun ini Rp 22 triliun pembiayaan baru,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News