kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Manulife: Investor Indonesia harapkan yield 14,5%


Kamis, 05 Maret 2015 / 13:36 WIB
Manulife: Investor Indonesia harapkan yield 14,5%
ILUSTRASI. Nasabah melakukan pembukaan rekening online di booth BCA Syariah pada ajang BCA Expo 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten (8/9/2023) (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengungakpan investor di dalam negeri punya ekspektasi yang tinggi terhadap hasil investasi mereka tahun ini yakni rata-rata sebesar 14,5%. Angka tersebut berasal dari survey Manulife Investor Sentimen Index yang mereka lakukan.

Ekspektasi ini lebih tinggi dari rata-rata harapan imbal hasil investor di negara Asia lain yang cuma sebesar 10,2%.

Meski harapan imbal hasilnya tinggi, namun Direktur MAMI Putut Andanawarih bilang hasil survey tersebut juga mencatat 68% dari investor domestik ini justru berencana menambah porsi dana tunai seperti tabungan dan deposito dalam enam bulan ke depan. Dalam rentang waktu yang sama 56% investor juga ingin menambah porsi investasi di properti.

Hal ini disebutnya akan sulit untuk memenuhi harapan mencapai imbah hasil sebesar 14,5% di tahun ini. Pasalnya tingkat suku bunga deposito saat ini hanya sekitar 7% sampai 8%, sementara inflasi tahun ini diperkirakan akan mencapai 3% hingga 5%. "Artinya imbal hasil dari simpanan di bank akan jauh lebih rendah," katanya, Kamis (5/3).

Penempatan portofolio yang tidak sejalan dengan ekspektasi return ini membuat mayoritas investor masih mengandalkan keberuntungan untuk mencapai imbal sesuai yang diharapkan.

Padahal masih ada alternatif investasi lain yang menawarkan imbal hasil yang sesuai dengan harapan mereka. Namun ia mengakui pemahaman investor masih rendah terhadap instrumen investasi yang kurang akrab dengan mereka. "Kami sarankan investor memanfaatkan alternatif lain seperti reksa dana saham dan pendapatan tetap," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×