kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Marak Kasus Pembobolan pada Dompet Digital DANA, Begini Tanggapan DANA


Jumat, 15 Desember 2023 / 21:38 WIB
Marak Kasus Pembobolan pada Dompet Digital DANA, Begini Tanggapan DANA
ILUSTRASI. Ilustrasi penggunaan aplikasi DANA untuk bertransaksi digital.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Viral di media sosial X atau sebelumnya Twitter mengenai pembobolan dana nasabah PT Espay Debit Indonesia Koe atau DANA. 

Head of Communications DANA Indonesia Sharon Issabella memberikan tanggapan mengenai kasus pembobolan dana yang tengah viral di media sosial. Menurut Sharon, kejadian tersebut telah menjadi perhatian DANA dan telah masuk pada tahap investigasi.

"Beredarnya laporan pengguna DANA di media sosial X, kami dapat informasikan bahwa kejadian ini telah menjadi perhatian DANA dan kami turut menyesal atas kejadian yang menimpa dan mengakibatkan hilangnya saldo DANA milik pengguna," ungkap Sharon pada Kontan.co.id, Jumat (15/12).

Baca Juga: Viral Pembobolan Dana Nasabah Dompet Digital DANA

Sharon menjelaskan DANA telah melaksanakan investigasi secara menyeluruh dengan menghubungi langsung pengguna yang bersangkutan oleh tim Customer Care DANA, guna mencocokan identitas pengguna serta mencari tahu kronologis dari setiap transaksi digital yang telah dilakukan pengguna.

Sharon menambahkan hasil investigasi menyebutkan bahwa adanya serangan phishing yang menimpa pengguna sebelumnya di luar aplikasi DANA.

"Jadi hasilnya ada pihak yang tidak bertanggungjawab telah memanfaatkan kesempatan ini untuk menyambungkan PIN dan OTP yang diterima untuk mengakses akun pelaku dengan aplikasi lainnya," jelas Sharon. 

Adanya kejadian ini, Sharon mengatakan DANA kembali mengimbau seluruh pengguna untuk mendukung keamanan dan perlindungan data pribadinya dengan berperilaku bijak dan penuh kewaspadaan.

Baca Juga: DANA Bekerjasama dengan Yayasan PTI Dorong Inklusi Keuangan bagi Disabilitas

Hal itu dapat dilakukan dengan cara mengganti PIN secara berkala, menjaga kerahasiaan kode OTP dengan tidak membagikannya kepada orang lain maupun pihak tidak berwenang yang mengatasnamakan DANA

"Kami sadar bahwa kejahatan siber makin marak, sehingga kami pun membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak termasuk pengguna untuk tetap waspada akan berbagai jenis kejahatan siber yang dapat mengancam," ungkap Sharon. 

Demi mencegah makin banyaknya kejadian serupa yang terulang kembali, Sharon menjelaskan DANA melapisi aplikasi dengan sistem keamanan berlapis dan teknologi terdepan di kelasnya. Proteksi tersebut telah diberikan berupa teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI), biometric, two-factor authentication dan teknologi baru lainnya.

DANA juga memiliki fitur DANA VIZ (Visual Identity AuthoriZation) yang kini bisa digunakan oleh semua penguna untuk melindungi dari upaya penyalahgunaan pihak lain. 

Sedangkan terkait ganti rugi, Sharon mengatakan DANA memiliki fitur DANA PROTECTION sebagai jaminan proteksi 100%, namun tetap sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: DANA Dorong Pembayaran Antarnegara, Antara Lain Bisa Digunakan di Singapura

Syarat tersebut diantaranya Kehilangan saldo DANA yang terjadi pada saat Pengguna DANA kehilangan perangkat telekomunikasi (handphone) dan kehilangan saldo DANA yang diakibatkan oleh orang/pihak lain yang menyalahgunakan Akun DANA Pengguna dan melakukan transaksi yang tidak terotorisasi oleh pemilik Akun DANA, yaitu tidak terverifikasi dengan kode verifikasi OTP atau PIN.

"Meski begitu, perlindungan yang diberikan oleh DANA PROTECTION ini hanya diberikan kepada seluruh pengguna DANA yang sudah terverifikasi (akun premium) untuk melindungi dari transaksi yang tidak sah yang diakibatkan oleh pengambilalihan akun," ungkap Sharon. 

Baca Juga: DANA Hadirkan Fitur Rekening Keluarga, Permudah Keluarga Bertransaksi Keuangan

Selain memperkuat sistem keamanan, Sharon juga mengatakan DANA akan terus membekali pengguna dengan berbagai edukasi berkelanjutan mengenai jenis-jenis kejahatan siber dan cara-cara untuk mencegahnya. 

"Kami juga akan bekerjasama dengan Pemerintah, Regulator, Asosiasi, dan seluruh ekosistem di industri, untuk bersama-sama memerangi kejahatan siber dan memperkuat industri pembayaran digital di Indonesia," jelas Sharon.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×