kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Masih adakah peluang ekspansi bank ke luar negeri?


Senin, 12 Agustus 2013 / 19:32 WIB
Masih adakah peluang ekspansi bank ke luar negeri?
ILUSTRASI. Kontan - GoTo Kilas Industri Online


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. DBS Group Holdings Ltd gagal mengakuisisi saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN). Meski begitu, Bank Indonesia (BI) yakin, perbankan Indonesia masih bisa berkembang hingga ke luar negeri.

"Kami yakin kalau ada perbankan yang ekspansi atau berminat mengembangkan usaha di luar negeri, harusnya mendapat dukungan dari negara. Ini akan selalu menjadi prioritas kami," kata Gubernur BI, Agus Wartowardojo, dalam halal bihalal BI, di Gedung Radius Prawiro, Senin, (12/8).

Ia mengatakan, BI akan melakukan diskusi dengan bank sentral di berbagai negara untuk mendukung hal itu. Pasalnya, selama ini Indonesia sudah menyambut baik dan membuka diri apabila ada perbankan asing yang ingin investasi di Indonesia.

Namun, kata Agus, dalam berinvestasi, perlu adanya kesetaraan. Agus juga menekankan kesiapan perbankan Indonesia untuk ekspansi ke luar negeri. Menurutnya, perbankan Indonesia tak perlu khawatir soal persaingan di negara luar.

Ia menilai, jika perbankan Indonesia memiliki daya saing tinggi, profesionalitas yang baik, serta standar kehati-hatian yang terjaga, tentunya bank Indonesia berpeluang berkembang ke luar negeri.

Salah satu bank yang akan ekspansi ke luar negeri itu adalah, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang masihi yakin bisa melebarkan sayapnya ke Singapura.

Direktur Utama Mandiri Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, pihaknya masih berminat untuk mengincar nasabah dan perusahaan Indonesia yang beroperasi di Singapura. "Karena sangat banyak yang taruh uang di sana," ungkapnya.

Namun, Budi menyadari, bisnis perbankan di Singapura sudah terbilang jenuh. Maka dari itu, pihaknya tak berencana membuka cabang besar-besaran hingga ratusan cabang. Mandiri hanya punya target mengejar nasabah asal negeri sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×