kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih kencang, kredit Bank BTPN tumbuh 12% di kuartal I 2020


Selasa, 19 Mei 2020 / 20:26 WIB
Masih kencang, kredit Bank BTPN tumbuh 12% di kuartal I 2020
ILUSTRASI. Bank BTPN mampu mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2020. Tercermin dari penyaluran kredit yang tumbuh 12%.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

Ongki menambahkan, dalam situasi seperti saat ini, likuiditas merupakan tantangan utama yang dihadapi industri perbankan. Bank BTPN termasuk salah satu bank yang memiliki likuiditas sangat kuat dan mencukupi untuk menopang target perusahaan.

Selain mengandalkan dana pihak ketiga (DPK), obligasi dan pinjaman bilateral pihak lain, Bank BTPN juga mendapat sokongan dari perusahaan induk berupa standby facility sebagai sumber pendanaan. Total fasilitas pendanaan (offshore borrowing limit facility) yang diberikan SMBC mencapai US$ 2,8 miliar (sekitar Rp 46 triliun).

Baca Juga: Bank BTPN (BTPN) memiliki MTN jatuh tempo Juni Rp 1,3 triliun

Kecukupan likuiditas Bank BTPN juga terlihat pada liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 212% dan net stable funding ratio (NSFR) sebesar 116% yang jauh di atas ketentuan minimum regulator 100%. Sebagai informasi LCR merupakan instrumen untuk menghitung rasio likuiditas jangka pendek, sedangkan NSFR untuk menghitung rasio likuiditas jangka panjang.

Pada akhir kuartal I-2020, aset Bank BTPN mencapai Rp 199,7 triliun, tumbuh 4% secara tahunan. Adapun laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) mencapai Rp 752 miliar, meningkat 48%. Dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 22,5%, Bank BTPN masih memiliki kemampuan ekspansi yang kuat.

Terkait penanganan Covid-19, Bank BTPN turut memahami dampak negatif pada perekonomian dan mendukung berbagai upaya pemerintah dalam rangka meringankan beban masyarakat. Salah satunya turut memberikan relaksasi kredit kepada debitur yang kegiatan usahanya benar-benar terdampak Covid-19.

Baca Juga: Ganti direksi, BTPN Syariah bagi dividen Rp 45 per saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×