Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
“Per kuartal III-2019 biaya provisi kami meningkat hampir 60% (yoy) menjadi Rp 1,59 triliun. Tahun depan pun mungkin sedikit meningkat lagi karena adanya PSAK 71 dimana kami mesti siapkan provisi sebelum adanya NPL,” jelasnya.
Baca Juga: Bunga deposito bank paling tinggi kini cuma 6,5%
Kinerja yang belum mumpuni ini pula yang bikin aset individu Maybank Indonesia ikut melorot 0,36% (yoy). Dari Rp 158,86 triliun menjadi pada Oktober 2018 menjadi Rp 159,45 triliun pada Oktober 2019.
“Kondisi ekonomi belum dapat mendukung pertumbuhan aset. Tahun depan kami juga proyeksikan pertumbuhan cuma single digit, sama seperti proyeksi kami hingga akhir tahun,” sambung Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News